Liputan6.com, Semarang - Indonesia memang dikenal sebagai negeri yang penuh dengan keragaman pesona budaya. Sebut saja batik sebagai salah satunya.
Batik merupakan salah satu hasil kebudayaan asli Indonesia yang telah mendunia. Bukan hal yang aneh bila kemudian masyarakat dari luar negeri, termasuk sejumlah pemimpin negara asing, terpikat dibuatnya.
Advertisement
Hal tersebut terlihat usai pertemuan bilateral yang dilakukan antara Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Saat itu ia mengajak Perdana Menteri (PM) Singapura menyaksikan sejenak proses pembuatan batik tulis di Wisma Perdamaian, Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (14/11/2016).
Dalam suasana yang terasa akrab itu, Jokowi sekilas mengenalkan kerajinan batik kepada PM Lee. Adapun Ibu Negara Iriana Joko Widodo tampak mendampingi istrinya, Ho Ching.
Berulang kali PM Lee terlihat mengeluarkan perangkat genggamnya dari saku untuk mengabadikan aktivitas para perajin yang ada di sana.
Melihat antusiasme yang ditunjukkan PM Lee dan istrinya, Jokowi yang saat itu didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun berinisiatif mempersilakan keduanya untuk mencoba sendiri menuliskan pola batik di atas kain mori.
Walau tampak sedikit canggung, jemari keduanya tetap mantap saat memegang canting. Keduanya tampak begitu antusias menggoreskan canting di atas pola, sementara Presiden dan Ibu Iriana sibuk memperhatikan.
Persahabatan antar Singapura-Indonesia jelas tergambar siang itu.
Indonesia dan Singapura merupakan negara yang saling bertetangga dekat. Selama hampir 50 tahun, kedua negara telah menjalankan hubungan kenegaraan.
Momen langka yang ditunjukkan Jokowi dan PM Lee Hsien Loong siang itu menunjukkan eratnya hubungan kedua negara. Semoga diplomasi batik dan kehangatan kedua pemimpin negara tersebut terwujud dalam persahabatan yang semakin baik antara Indonesia dan Singapura di masa datang.