Warga Magelang Rela Antre Dengar Tangisan Pohon Sengon

Ada penjelasan ilmiah mengenai fenomena tangisan pohon.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 14 Nov 2016, 19:23 WIB

Liputan6.com, Semarang - Sebatang pohon sengon (Albizia chinensis) membuat heboh warga Dusun Kalipeh, Desa Plosogede, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, karena mengeluarkan bunyi seperti rintihan orang menangis.

Kehebohan itu kemudian direkam seorang netizen yang mengunggahnya di akun jejaring sosial Facebook. Pemilik akun menggunakan nama Vidha Sibruwetmumet ini tak menjelaskan rinci. Ia hanya mengunggah sekitar delapan foto.

"Woh saiki menangis meneh (woh sekarang menangis lagi)," tulis Vidha, Sabtu, 12 November 2016.

Tak pelak, posting-an tentang keanehan pohon itu mengundang komentar netizen lain. Mereka rata-rata menertawakan dan tak percaya.

"India wis nggawe proyek antariksa sik iso mengorbit mars, awake dewe isih gumun wit iso nangis (India sudah bikin proyek antariksa yang bisa mengorbit ke Mars, kita masih masih kaget dengan pohon yang bisa nangis)," komentar Yudhi Indra Pranata.

Namun, Vidha tetap bersikukuh dan meminta siapa pun yang meragukan untuk datang ke kampungnya. Beberapa orang yang sudah melihat dan membuktikan kemudian membenarkan apa yang ditulis Vidha.

"Aku wingi yo wes mrono.. tpi mek kyo suoro kinjeng tangis neng neng jero pohon (Aku kemarin ya sudah ke sana, tapi cuma seperti suara serangga 'menangis' di dalam pohon)," komentar Kenzi Sifhero.

Sementara itu, Suwanti, warga Kalikuning Ngluwar menuturkan cerita pohon 'menangis' itu menyebar dari mulut ke mulut. Ia datang dan membuktikan karena penasaran. Ia bahkan harus mengantre untuk menebus rasa penasarannya itu.

"Beritanya sudah menyebar," kata dia kepada Liputan6.com, Senin (14/11/2016).

Penjelasan Ilmiah

Fenomena 'pohon menangis' ini sebenarnya bukan hal yang baru. Temuan itu mirip dengan kejadian yang diteliti peneliti asal Prancis dari Grenoble University. Fenomena itu dinamakan dengan cavitations.

Cavitations sebenarnya sebuah sinyal bahwa sebatang pohon butuh air. Namun, suara tersebut hanya bisa dideteksi oleh mikrofon khusus karena pendengaran manusia tidak bisa menjangkaunya seperti yang dikatakan oleh hasil penelitian tersebut.  

Frekuensi suara yang bisa ditangkap telinga manusia sangat terbatas --sekitar 20 hingga 20.000 hertz. Karena itu, manusia tidak pernah tahu bahwa pohon pun bisa mengeluarkan suara.

Sebuah tim yang dipimpin fisikawan Prancis, Philippe Marmottant, dari Grenoble University, telah membuat rekaman pertama dari pohon yang sedang terengah-engah karena air. Sama seperti manusia yang bersuara saat mereka menghirup udara, pohon juga membuat suara ultrasonik bermunculan.

Dari mana suara pada pohon muncul? Pohon mengambil air dari tanah melalui sistem akar mereka. Upaya untuk menarik air dan kelembapan ini dari tanah menciptakan gelembung udara.

"Kami bisa melacak artikulasi gelembung, dan apa yang kami temukan adalah mayoritas suara yang didengar terkait dengan gelembung," kata Marmottant.

Para peneliti menggunakan sampel irisan kayu pohon pinus mati yang diberi banyak hidrogel. Kondisinya dibuat semirip mungkin seperti pohon hidup.

Gel tersebut mulai mengering karena pengaruh lingkungan. Dari sini peneliti mendengarkan kayu yang mulai memunculkan suara. Kebisingan tersebut berasal dari gelembung udara yang naik kemudian menghilang. Proses inilah yang disebut dengan cavitation atau kavitasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya