Liputan6.com, Makassar - Panik dan panik. Itulah yang dirasakan orangtua Irfan alias Ippang (11) seorang bocah yang dinyatakan tenggelam di Sungai Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin sore tadi sekitar pukul 14.30 Wita.
Baya, ibu kandung bocah yang tenggelam tersebut bahkan telah meminta bantuan dukun setempat atau yang akrab dikenal dengan masyarakat dengan sebutan sanro. Namun hingga saat ini, bocah tenggelam itu belum juga ditemukan.
"Sungai Tallo ini punya sejarah tersendiri, di mana masyarakat meyakini dihuni oleh Karaeng Siniri Jala (Raja Buaya Putih). Sehingga saya minta tolong sama sanronya di sini untuk temukan anak saya," ucap Baya kepada Liputan6.com, Senin (14/11/2016).
Sanro setempat memberi sesajen dengan membuang telur di Sungai Tallo dengan harapan korban bisa muncul ke permukaan sungai. Namun, menurut Baya, upaya Sanro tersebut belum membuahkan hasil hingga saat ini.
Baca Juga
Advertisement
Dihubungi secara terpisah, Kapolsek Tallo, Makassar, Kompol Henki Ismanto mengungkapkan awal kejadian diketahui setelah pihaknya mendapatkan informasi dari Ketua RT 9 RW 3 sekitar Sungai Tallo.
Ketua RT tersebut mengabarkan jika ada anak yang tenggelam di Sungai Tallo, tepatnya di Jalan Al Mubarak Rappokalling Utara I, sehingga anggota jaga bersama petugas piket reserse kriminal dipimpin Wakapolsek dan Kanit Sabhara Polsek Tallo mendatangi tempat kejadian perkara.
Menurut saksi teman korban, Raka (8) di mana kejadian berawal pada saat ia sedang makan di atas rumahnya yang terletak tepat di pinggir Sungai Tallo. Tiba-tiba saksi mendengar ada suara minta tolong dari bawah rumahnya.
"Saksi pergi ke belakang rumah dan melihat korban sedang tenggelam dan meminta tolong, sehingga saksi mencoba dan melompat ke dalam sungai untuk menolong dan sempat meraih tangan korban," Henki menuturkan.
Namun saksi merasa ada yang menarik kakinya, sehingga saksi melepas tangan korban dan berenang ke pinggir sungai. Saat sampai di pinggir Sungai Tallo, saksi sudah tidak melihat korban dan sampai saat ini korban masih dalam pencarian warga sekitar.