Bertranformasi, OLX Usung Tiga Konsep Baru

Perubahan ini dilakukan berdasarkan riset yang dilakukan OLX, sejak beberapa bulan lalu.

oleh Iskandar diperbarui 07 Feb 2017, 16:30 WIB
Daniel Tumiwa, CEO OLX dalam sesi presentasinya. (Liputan6.com/ Jeko Iqbal Reza)

Liputan6.com, Jakarta - Hadir di Indonesia sebelas tahun lalu sebagai platform iklan baris terbesar, tak membuat OLX puas dan berhenti berinovasi. Hari ini, Selasa (7/2/2016), OLX memperkenalkan konsep baru yang dapat menyasar masyarakat mobile.

Selama enam bulan terakhir, tim OLX mengaku disibukkan dengan sebuah proyek besar "The All New OLX". Semua kegiatan staf OLX ditujukan untuk mengembangkan sebuah platform yang lebih akrab dengan masyarakat mobile, mengingat model iklan baris mulai tidak dipahami lagi oleh mereka, terutama generasi milenial.

"Pertengahan tahun lalu, kami memutuskan untuk berubah. Perubahan ini tentunya dilakukan untuk kemajuan bisnis OLX, dan memberikan manfaat maksimal kepada para pengguna, baik lama dan baru," ujar Daniel Tumiwa, Chief Executive Officer OLX Indonesia.

Perubahan ini, lanjut Daniel, dilakukan berdasarkan riset yang dilakukan OLX, sejak beberapa bulan lalu. Hasil riset ini kemudian diimplementasikan pada sebuah tampilan aplikasi Android yang diluncurkan hari ini.

Tampilan baru OLX menonjolkan konsep hyperlocal, C2C, dan trust. Konsep ini dikembangkan OLX berdasarkan pengamatannya terhadap masyarakat mobile.

"Konsep hyperlocal adalah barang-barang terdekat yang dijual/ditampilkan ada di sekitar pengguna. Dengan tampilan muka semacam ini, para pengguna dapat bertransaksi dengan lebih praktis karena tidak perlu pergi terlalu jauh untuk melakukan cash on delivery (CoD)," jelasnya.

OLX juga mempermudah langkah untuk menjual barang dengan tidak mewajibkan penjual mengisi deskripsi. Ini membuat proses menjual barang lebih simpel dan dapat diselesaikan hanya dalam tiga puluh detik.

Untuk membantu mengatasi masalah kepercayaan (trust) antara pembeli dan penjual, melalui aplikasi terbaru ini OLX menawarkan log-in dengan menggunakan akun Facebook atau Google, sehingga profil pengguna dapat diketahui oleh calon pembeli atau penjual.

Dengan adanya tiga konsep tersebut, OLX optimistis semakin banyak orang dapat memanfaatkan OLX untuk jual-beli, terutama untuk pengguna individu (customer to customer). Meskipun demikian, OLX memahami bahwa perubahan tampilan tidak selalu mudah, terutama bagi pengguna lama.

Oleh karena itu, OLX tetap mempertahankan tampilan lamanya pada desktop dan mobile agar pengguna lama tetap dapat menggunakan platform OLX dengan nyaman.

"Memindahkan satu juta pengguna aktif harian, bukan perkara yang mudah. Ini adalah sebuah keputusan yang sangat berani. Di posisi OLX seperti sekarang--terbesar di kategori iklan baris online--kami perlu melakukan sebuah keputusan semacam ini, agar tetap relevan dengan kemajuan zaman," tutup Daniel.

(Isk/Cas)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya