Liputan6.com, Jakarta Ketika Anda menjalani pengobatan medis, ada kala dokter akan menyarankan beberapa makanan yang harus dikonsumsi dan dipantang. Begitu juga saat Anda menjalani fisioterapi. Para fisioterapis akan memperingatkan Anda agar berat badan tidak naik.
Baca Juga
Advertisement
Hal tersebut diungkapkan fisioterapis Febry Aryusman. Febry yang bekerja di klinik fisioterapi JETS Physiocare Center di Senayan Trade Center, Jakarta juga mengingatkan pasien untuk memerhatikan berat badan.
"Pasien selalu diingatkan untuk jaga berat badan, jangan sampai naik. Berat badan yang naik memengaruhi proses pemulihan. Kalau berat badan semakin naik, pemulihan cedera akan semakin turun," ujar Febry saat berbincang dengan Health Liputan6.com, Selasa (15/11/2016) di tempat kerjanya.
Ia mencontohkan kasus pasien yang mengalami keseleo (span ankle). Cedera pergelangan kaki membuat pasien kesulitan berjalan. Pergelangan kaki yang menjadi tumpuan tubuh akan sulit pulih bila berat badan naik.
"Contohnya, pasien yang berat badan tadinya 60 kilogram lalu dia keseleo dan dipulihkan lewat fisioterapi. Karena kita melarang tidak melakukan olahraga dulu, lantas berat badan naik 5 kilogram.
Beban (tubuh) ke ankle-nya bertambah. Sedangkan otot dan ligamen di daerah sekitar angkle lagi cedera. Ketika cedera, ada otot yang tidak akan bekerja dengan makismal. Berat badan yang naik membuat sendi tadinya berjarak malah makin menurun dan menyempit," kata Febry.
Pasien yang mengalami cedera apa pun, baik cedera jangka pendek maupun jangka panjang dan tengah menjalani fisioterapi disarankan untuk mengontrol berat badan jangan sampai bertambah.
Apapun cederanya, entah itu lutut dan ankle, berat badan jangan sampai naik. Kecuali cedera bahu, bebannya tidak begitu terasa," kata dia menambahkan.