Mengintip Portofolio Investasi George Soros

Pada awal tahun, pernyataan George Soros telah memberikan sinyal kepada investor untuk beralih ke aset investasi aman.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Nov 2016, 18:04 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan hedge fund milik miliarder George Soros yaitu Soros Fund Management telah memperbaharui susunan portofolio investasinya.

Berdasarkan regulator bursa saham Amerika Serikat (AS), perusahaan George Soros tersebut membeli sejumlah saham antara lain induk usaha Google yaitu Alphabet Inc dan Netflix Inc hingga kuartal III 2016.

Perseroan juga melaporkan kalau pihaknya menggengam saham di Biogen Inc, Hewlett Packard Enterprise Co, dan Priceline Group.

Soros Fund Management pun melepas kepemilikan sahamnya di Walt Disney Co, General Motors Co, Hershey Co, Anthem Inc, Delta Airlines, Monsanto Co dan Pandora Media Inc. Demikian mengutip laman Marketwatch, Selasa (15/11/2016).

Tak hanya itu, perusahaan investasi George Soros juga menjual emas, dan ambil sektor saham berisiko termasuk energi dan aset investasi di emerging market. Perusahaan investasi tersebut menjual saham SDPR Gold sekitar US$ 30,4 juta atau sekitar Rp 405,48 miliar (asumsi kurs Rp 13.338 per dolar Amerika Serikat). Penjualan itu dilakukan usai harga komoditas logam naik 25 persen pada semester I 2016.

Pernyataan George Soros mengenai ekonomi global pada awal tahun ini memberikan sinyal ke investor mungkin akan mencari aset investasi relatif aman. Pada Juni 2016, dia menuturkan, masyarakat di Inggris memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa akan menimbulkan krisis keuangan.

Meski demikian, pihaknya menambah aset di Jepang, China dan emerging market exchange-traded funds (ETF). ETF ini merupakan reksa dana yang diperdagangkan di bursa. Soros Fund Management menambah posisi di WisdomTree Japan Hedged Equity Fund dan iShare China Large-Cap ETF masing-masing senilai US$ 34,1 juta atau sekitar Rp 454 miliar dan US$ 24,1 juta atau sekitar Rp 321,59 miliar.

Selain itu, pihaknya juga membeli iShares MSCI Emerging Markets ETF senilai US$ 91,9 juta atau sekitar Rp 1,22 triliun.

Pada kuartal III 2016, harga emas turun 0,3 persen. Sedangkan ETF emerging market naik sembilan persen. Soros pun mengambil sejumlah saham berkaitan dengan sektor energi dengan total investasi US$ 132 juta atau sekitar Rp 1,76 triliun pada kuartal III 2016.

Soros membeli 3,17 juta saham Williams Cos senilai US$ 97,5 juta, kemudian menggenggam saham California Resources Corp, Petroleo Brasilerio SA, dan Rice Energy Inc.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya