Liputan6.com, Jakarta Belakangan kondisi media sosial sangat memprihatinkan. Sampai-sampai Presiden Jokowi mengeluhkan konten medsos yang dianggap lebih banyak berisi hujatan ketimbang hal positif.
Namun, perlahan kondisi ini mulai berubah. Seperti ditegaskan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, konten media sosial lambat laun berubah menjadi damai dan menyejukkan.
Advertisement
Untuk menjelaskan hal itu, Rudi langsung menunjukkan tablet yang berisi data monitoring media sosial. Dalam gambar yang diperlihatkan, terlihat kata-kata yang lebih banyak muncul sudah lebih baik dan menyejukkan.
"Saya memonitor media sosial, saya monitor terus sampai 14 November di media sosial bagaimana. Tapi sudah beda. Dalamnya kontennya sudah 'aktor politik', 'damai', 'dengan', 'untuk', 'hukum', enggak seperti sebelumnya. Sebelumnya kan aduh, istilahnya medeni (menakutkan) gitu," jelas Rudiantara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/11/2016).
Dalam gambar yang ditampilkan, kata yang muncul berbeda ukuran. Kata yang ukurannya besar merupakan kata-kata yang banyak muncul di media sosial. Begitu sebaliknya.
"Iya. Tebal tipisnya, besar kecilnya itu menunjukkan frekuensi. Ini juga kan dari mana-mana paling banyak dari Twitter. Tiap hari beberapa kali saya cek sendiri," imbuh Rudi.
Frekuensi munculnya kata-kata itu terbilang fluktuatif. Di awal November hingga aksi 4 November, memang didominasi kata-kata yang terbilang menyeramkan. Tapi, setelah itu perlahan mulai menurun.
"Aktivitasnya juga menurun dan dari sisi konten juga sejuk. Bisa dilihat dari sini (gambar). Saat ini kontennya sudah berbeda. Sudah mulai, lihat aja, ini kan sistem. Sekarang udah menurun jauh dibanding 4 November," papar Rudiantara.