Liputan6.com, Jakarta Ketua DPR Ade Komarudin berharap pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta untuk memilih gubernur Ibu Kota tidak merugikan banyak pihak. Apalagi kalau sampai membuat Indonesia terpecah belah.
"Saya terus terang saja sangat tidak ikhlas kalau negeri ini terkoyak hanya karena Pilkada DKI, tidak ada apa-apanya Pilkada DKI. Bila perlu (Gubernur DKI) ditunjuk sama Presiden," ungkap pria yang karib disapa Akom ini di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (15/11/2016).
Advertisement
"Kenapa memang kalau menunjuk seorang Gubernur DKI? Dibanding dengan kacau balau negeri ini. Memangnya Indonesia tergantung pada DKI? Kan tidak juga," imbuh dia.
Apalagi, lanjut Akom, banyak orang bilang kalau Gubernur DKI Jakarta itu setingkat menteri. Jadi, bila perlu dan terpaksa, presidenlah yang menunjuk.
"Apalagi orang bilang kalau Gubernur DKI itu setingkat menteri. Bila perlu ditunjuk oleh Presiden kalau memang dalam keadaan terpaksa. Pilkada DKI harus mencerminkan bangsa Indonesia," ucapnya.
Politikus Partai Golkar ini menegaskan kita tidak boleh membayar mahal untuk persatuan dan kesatuan nasional hanya karena Pilkada DKI. Oleh karena itu, persatuan dan kesatuan bangsa harus tetap dijaga agar di hari-hari ke depan tidak terjadi lagi benturan-benturan.
"Cukup sudahlah tahun 1998, kalau mau nyampaikan aspirasi silakan, mau demonstrasi silakan, mau 2,5 juta seperti kemarin silakan. Tapi tetap menjaga keamanan, kenyamanan, dan kebersihan, harus damai, sampaikan pendapat itu tidak harus teriak-teriak dan merusak perdamaian," tegas Akom.