Liputan6.com, Jakarta - Sebagai sebuah bangsa, Indonesia saat ini tengah diuji soal keberagaman. Kondisi tersebut, menguat usai demo besar-besaran pada 4 November 2016 kemarin.
Atas dasar itulah, sekelompok orang bergerak menggelar 'Parade Bhineka Tunggal Ika.' Tujuannya adalah mempertahankan NKRI, Pancasila, merawat kebhinekaan dan menghormati hukum.
Advertisement
"Latar belakangnya melihat kondisi bangsa tidak lagi menghargai perbedaan, keberagaman sudah mulai ditakuti, yang berbeda itu dicaci, dimaki, ditandai tidak ada rasa penghargaannya. Kondisi Seperti ini membuat orang takut. Kita ingin kembalikan itu lagi," ungkap salah satu anggota panitia, Ummi Azalea, kepada Liputan6.com, Rabu (16/11/2016).
Ia menjelaskan, mengingat tema yang diusung begitu universal, maka pihaknya mengundang semua pihak, termasuk tokoh-tokoh. Pihak panitia juga mengundang Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan juga tokoh lintas agama serta ormas keagamaan lainnya.
Soal tempat acara, pihak panitia masih menetapkan seperti rencana awal yakni di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Namun, pihak panitia menyiapkan alternatif tempat yakni Monas.
Pihak panitia saat ini tengah mengurus izin terkait acara tersebut. Acara rencananya digelar Sabtu 19 November 2016, pukul 09.00-16.00 WIB.