Liputan6.com, Jakarta - Fujifilm baru saja mengumumkan kehadiran kamera mirrorless X-A3 di pasar Indonesia. Meski termasuk kategori entry-level, kamera ini dibanderol Rp 8,8 juta dengan lensa kit standar Fujinon XC16-50mm.
Harga jual X-A3 memang lebih mahal dibandingkan pendahulunya, X-A2 yang dijual di kisaran Rp 7 juta. Kendati demikian, General Manager Sales & Marketing Division PT Fujifilm Indonesia, Johanes J Rampi, menilai harga jual X-A3 cukup layak jika diukur dengan peningkatan performa yang ditawarkan.
Baca Juga
Advertisement
Ia yakin X-A3 akan tetap dilirik konsumen. "Kita tidak takut karena harga yang berbeda (dengan X-A2). Karena kan ada peningkatan, dan itu bisa dikalkulasikan," jelas Johanes saat ditemui di Jakarta, Rabu (16/11/2016).
Optimisme Fujifilm sendiri bukan tanpa alasan. Pasalnya, seri X-A memberikan kontribusi sebesar 50 persen total penjualan Fujifilm di pasar global secara unit.
Ditambah lagi, kata Johanes, seri X-A2 masuk ke dalam data salah satu kamera dengan penjualan terbaik versi GfK. Karena itu, ia yakin penerus X-A2 ini pun juga bisa memikat hati konsumen.
Sayang, ia enggan merinci angka penjualan seri X-A secara unit, baik di global atau di Indonesia. "Tapi yang pasti, 50 persen itu bagi kita penting karena besar sekali," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Direktur Fujifilm Indonesia, Masatsugu Naito, mengungkapkan bahwa X-A3 memiliki lima keunggulan utama dari sisi kualitas resolusi gambar, desain, pengoperasian, performa AF dan kualitas film yang lebih baik. Ia optimis kehadiran X-A3 akan semakin memperkuat posisi X-Series.
Anggota baru dalam lini X Series itu diklaim jauh lebih baik dibandingkan pendahulunya tersebut, baik dari sisi kualitas dan fitur lebih unggul. Salah satu pembeda utama dibandingkan X-A2 adalah dari sensor yang mengalami peningkatan dari 16 MP menjadi 24 MP.
(Din/Ysl)