Pasar Diprediksi Pulih, Pengembang Gencar Tawarkan Produk Baru

Sejumlah indikator positif ekonomi dinilai bakal menopang daya beli masyarakat.

oleh Muhammad Rinaldi diperbarui 16 Nov 2016, 17:50 WIB

Liputan6.com, Jakarta Pasar properti yang diprediksi akan membaik pada 2017, menumbuhkan kembali minat pengembang untuk gencar meluncurkan produk-produk terbaru di akhir tahun ini terutama di segmen hunian menengah. Sejumlah indikator positif ekonomi dinilai bakal menopang daya beli masyarakat.

Direktur Pengembangan Properti ISPI Group, Sindu Dwiarto mengungkapkan sepanjang tahun ini pasar hunian masih berada dalam masa konsolidasi, meski sudah menuju titik pertumbuhan yang baik. Dia memprediksi permintaan pasar akan kembali bergerak normal mulai pertengahan 2017.

Sejumlah faktor ekonomi dinilai akan menopang pertumbuhan industri properti pada tahun depan, antara lain menguatnya aliran dana investasi pasca program pengampunan pajak (tax amnesty), sudah keluarnya aturan penyederhanaan perizinan untuk pembangunan rumah, serta tren penurunan suku bunga bank.

“Selain itu, jumlah kelas menengah yang terus bertumbuh juga akan mendorong penjualan properti,” kata Sindu kepada Liputan6.com, Rabu (16/11/2016).

Realestat Indonesia (REI) menyebutkan suku bunga KPR/KPA diperkirakan akan menurun pasca Bank Indonesia (BI) mengumumkan BI 7-day (Reverse) Repo sebagai suku bunga acuan.

Kebijakan ini berlaku efektif pada 19 Agustus 2016. Penurunan suku bunga kredit tersebut dipercaya akan mendorong penjualan properti. Saat ini BI 7-day (Reverse) Repo berada pada level 4,75% dan diharapkan bisa berada di posisi single digit.

Kondisi pasar yang akan membaik diantisipasi ISPI Group dengan meluncurkan lebih banyak proyek hunian. Di kuartal IV tahun ini, pengembang tersebut meluncurkan Cluster New London di Mutiara Gading City, dengan harga rumah mulai dari Rp 400 jutaan.

“Hunian dengan harga di bawah Rp 500 juta sekarang paling diminati, dan paling terjangkau oleh masyarakat,” ujar Sindu.

Sesuai namanya, New London mengangkat tema Kota London di Britania Raya, dimana bagian luar cluster berdiri jejeran ruko travalgar yang merupakan kawasan komersial.

Unit di cluster ini, kata dia, memiliki potensi sewa yang sangat tinggi. Selain disewakan kepada keluarga-keluarga baru, juga bisa membidik target penyewa yang merupakan para pekerja di kawasan Marunda yang berlokasi dekat dengan proyek perumahan ini.

Selain target penyewa dari mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi yang akan dibangun di sekitar Mutiara Gading City.

Cluster ini mengusung konsep private living karena dapat membawa suasana yang nyaman dan aman di lingkungan serta diapit oleh dua danau.

Selain hunian, ISPI juga berencana membangun hotel dan apartemen di kawasan Mutiara Gading City. Pengembang ini sudah menggandeng operator hotel terkemuka, Accor Group untuk mengelola hotelnya di kawasan terpadu seluas 400 hektare tersebut.

Managing Director ISPI Hospitality, Grace Ekarto mengungkapkan sebelumnya ISPI sudah mempercayakan operasional hotelnya di Cifest Cikarang kepada Accor dengan brand Ibis Budget Cifest Cikarang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya