Temuan 80 Peti Mati Berusia Ribuan Tahun

Bahan kayu biasanya meluruh di dalam tanah, namun demikian 80 peti mati kayu yang ditemukan di Inggris terawetkan karena sifat tanahnya.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 17 Nov 2016, 11:36 WIB

Liputan6.com, London - Suatu pemakaman Anglo-Saxon kuno berisi 80 peti mati kayu dengan kerangka-kerangka manusia di dalamnya ditemukan di Inggris.

Pada awal tahun, para ahli arkeologi melakukan penyidikan kawasan dekat sungai di Desa Great Ryburgh, Inggris bagian timur, mendahului pembangunan sistem pertahanan danau dan banjir.

Dikutip dari Live Science pada Kamis (17/11/2016), mereka malah menemukan kuburan-kuburan yang diatur dalam beberapa baris.

Kata James Fairclough, seorang ahli arkeologi untuk Museum of London Archaeology (MOLA) kepada Live Science, "Kami tidak menduga ada pemakaman di sana."

Berdasarkan pecahan-pecahan tembikar dalam tanah pengisi lubang kubur, Fairclough dan rekan-rekannya menentukan bahwa pemakaman itu bertarikh hingga masa awal Anglo-Saxon, kira-kira Abad ke-7 hingga 9 Masehi.

Pada akhir Abad ke-6, St. Augustine diutus oleh Paus saat itu untuk mengkristenkan raja-raja Anglo-Saxon guna menyebarkan agama di seluruh Inggris. Temuan pemakaman baru ini diduga merupakan pemakaman Kristen.

Pemakaman diatur menurut sumbu timur-barat tanpa menyertakan benda-benda makam. Dua hal ini menjadi ciri pemakaman Kristen pada masa itu, demikian menurut Fairclough.

Bahan kayu biasanya meluruh di dalam tanah, namun demikian 80 peti mati kayu yang ditemukan di Inggris terawetkan karena sifat tanahnya. (Sumber Museum of London Archaeology)

Keseluruhan pemakaman mencakup kawasan berukuran 30 x 20 meter. Para penggali juga menemukan bekas-bekas struktur berbahan kayu yang diduga sebuah gereja atau kapel.

Bahan kayu terurai secara biologis dan seringkali lenyap dalam catatan-catatan arkeologis. Bukti peti mati kayu biasanya hadir sebagai bercak-bercak dalam tanah. Tapi pemakaman di Norfol ini memiliki kondisi lingkungan yang istimewa sehingga kebanyakan peti mati kayu di sana tetap utuh.

Fairclough menjelaskan bahwa air sungai dekat situs itu melintasi kawasan berbatu kapur, sehingga airnya bersifat alkalin. Ketika air sungai itu bercampur dengan pasir yang sifatnya lebih asam yang ada di lokasi pemakaman, terbentuklah kawasan netral berair yang mengawetkan peti-peti mati.

Para ahli arkeologi menemukan 81 peti mati terbuat dari pohon oak yang dibelah dua dan dilubangi dalamnya. Menurut MOLA, inilah penggalian perdana peti-peti mati dari masa tersebut.

Ditemukan juga 6 pemakaman yang dilapisi papan dengan cara digali ke dalam tanah dan kemudian dilapisi dengan papan kayu. Kuburan-kuburan itu diduga menjadi contoh tertua untuk jenis tersebut di Inggris.

Bahan kayu biasanya meluruh di dalam tanah, namun demikian 80 peti mati kayu yang ditemukan di Inggris terawetkan karena sifat tanahnya. (Sumber Historic England/Judith Dobie)

Para ahli arkeologi mengaku masih belum mengerti hubungan antara dua jenis kuburan di kawasan pemakaman itu.

Duncan Wilson, pimpinan Historic England yang mendanai penggalian, menyebutkan melalui pernyataan, "Kuburan-kuburan yang langka dan sangat terawetkan ini merupakan temuan penting yang membantu pengertian kita tentang kepercayaan dan masyarakan pedesaan Middle-Saxon."

"Pemakaman itu ditemukan karena, menurut sistem yang ada sekarang, survei-survei arkeologi dipersyaratkan sebelum dimulainya pekerjaan di situs sensitif. Situs itu memiliki potensi besar untuk mengungkapkan kisah masyarakat yang dulu hidup di sana."

Menurut Fairclough, analisa lanjutan terhadap kerangka-kerangka itu dapat mengungkapkan informasi tentang orang-orang yang dikuburkan di sana, termasuk gender, usia, dan bahkan hubungan keluarga.

Bahan kayu biasanya meluruh di dalam tanah, namun demikian 80 peti mati kayu yang ditemukan di Inggris terawetkan karena sifat tanahnya. (Sumber Museum of London Archaeology)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya