Liputan6.com, Detroit - Chief Financial Officer (CFO) Ford Motor Co, Bob Shanks, coba menenangkan investor yang panik terkait dengan naiknya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Ia mengatakan bahwa terlalu dini untuk menilai dampak naiknya Trump terhadap bisnis otomotif di negeri tersebut.
Dilaporkan Reuters, Shanks mengatakan bahwa para pejabat Ford telah berkomunikasi dengan tim Trump. Dalam proses tersebut, ia mengatakan bahwa pendirian Trump melunak, ketimbang saat masa kampanyenya dulu.
Baca Juga
Advertisement
"Lihatlah bagaimana orang-orang tampaknya akan merespons, bertindak. Sekarang Trump perlu mengatur semua sebagaimana seorang lawan politik berkampanye. Saya pikir itu berbeda. Jadi mari kita tunggu dan lihat," ujar Shanks.
Sebelumnya, saat masa-masa kampanye, Trump begitu keras terhadap Ford yang berencana membuat pabrik di Meksiko. Menurut Trump hal tersebut akan merugikan AS, padahal Ford sendiri adalah pabrikan yang berasal dari Negeri Paman Sam.
Beberapa kali ia mengancam akan membebani Ford pajak yang tinggi jika tetap membangun pabrik di sana dan mengimpornya ke AS.
Di kesempatan yang sama, Shanks mengatakan bahwa ia sendiri berharap pemerintahan yang baru dapat mengubah peraturan tentang emisi dan konsumsi bahan bakar.
Menurutnya Ford masih butuh kebijakan yang lebih baik. Jika aturan tentang emisi dan bahan bakar diperketat, ujar Shanks, target penjualan bisa melamban, dan pada akhirnya bisa merugikan perekonomian AS secara keseluruhan.