Liputan6.com, Jakarta - Lima hari sudah peristiwa pelemparan bom molotov ke Gereja Oikumene di Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, berlalu. Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengamankan sejumlah barang bukti.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (17/11/2016), polisi masih berusaha mengungkap motif pelaku peledakan.
Advertisement
Polda Kaltim telah memeriksa 21 orang yang diduga mengetahui aksi peledakan dan pernah tahu atau mengenal pelaku. Polisi juga menetapkan seorang pria berinisial J, dalam daftar pencarian orang.
Sejauh ini polisi masih belum menjelaskan jenis bom yang digunakan pelaku, Juhanda alias Jo untuk meledakkan gereja.
Sementara itu, kondisi tiga bocah korban peledakan mulai stabil usai menjalani pencucian luka. Triniti Hutahaya, Alvaro Aurelius dan Anita Kristobel, masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda.
Pihak rumah sakit memperkirakan mereka masih harus dirawat intensif selama 4-10 hari lagi. Teror bom di Gereja Oikumene, Minggu 13 November 2016, juga menewaskan seorang bocah berusia 2,5 tahun, Intan Olivia.