Liputan6.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan kredit perbankan nasional mampu tumbuh hingga 11 persen pada tahun depan. Ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang 2017.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menyatakan, pertumbuhan sektor perbankan tidak lepas dari perkembangan ekonomi di dalam negeri.
Hal ini karena permintaan kredit perbankan berkaitan erat dengan laju ekonomi sebuah negara.
"Tentu perbankan tidak lepas dari pengaruh perkembangan ekonomi. Permintaan kredit ditentukan sejauh mana ekonomi itu bergerak," ujar dia dalam acara Ekonomi Outlook dengan Tema Ekonomi Indonesia Menyongsong 2017 di Studio SCTV, Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Baca Juga
Advertisement
Pada tahun ini, lanjut Muliaman, pertumbuhan kredit perbankan nasional berada di angka 7 persen hingga 9 persen. Namun dengan pertumbuhan ekonomi yang cerah ke depannya, maka kredit perbankan di tahun depan diharapkan bisa menyentuh angka 11 persen.
"Kita lihat perspektif yang lebih luas. Saya kira pertumbuhan yang ditempuh hari ini selain mencerminkan apa yang terjadi saat ini tapi dikatakan bisa tumbuh lebih tinggi. Pertumbuhan kredit saat ini sekitar 7 persen-9 persen, tahun depan 9 persen-11 persen. Ini ditentukan pada perkembangan perekonomian," tutur dia.
Namun dengan adanya beragam paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah, diharapkan akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan demikian bisa mendorong pertumbuhan kredit perbankan.
"Apa yang ditempuh oleh pemerintah dengan paket-paket kebijakan, juga adanya perbaikan pada easy of doing business. Ini perlu untuk push ekonomi lebih tinggi," tandas dia. (Dny/Nrm)