Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka. Seperti biasa, saat bertemu Jokowi, Prabowo yang mengenakan kemeja safari putih dan peci hitam itu langsung memberi hormat.
Dalam pertemuan yang kurang lebih 45 menit itu, keduanya menyantap makan siang dengan menu ikan bakar. Usai pertemuan, keduanya menuju ruang veranda talk di Istana Merdeka.
Advertisement
Veranda talk biasanya digunakan Jokowi untuk berbincang dengan tamu negara asing. Dua teh cangkir pun tersaji saat keduanya berbincang hangat di veranda talk.
Masih di veranda talk, Prabowo menyatakan kedatangannya merupakan kunjungan balasan karena Presiden Jokowi telah menyambangi kediamannya di Hambalang, Bogor, beberapa waktu lalu.
"Memang datang ke sini sebagai kunjungan balasan kehormatan yang diberikan kepada saya datang ke Hambalang. Kali ini saya yang datang ke Istana. Terima kasih Beliau berkenan mengundang saya makan siang ikan bakar," kata Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 17 November 2016.
"Jadi, di Hambalang makan nasi goreng, di sini (Istana) ikan bakar," tutur Prabowo.
Menurut Prabowo, pertemuan ini merupakan budaya bangsa Indonesia yang baik.
"Istilahnya suasana kekeluargaan, suasana persahabatan. Beliau Presiden Republik Indonesia, saya datang menghormati Presiden kita. Sangat benar nilai-nilai kita pegang sama," ucap mantan rival Jokowi saat Pilpres 2014 ini.
Penuh Keakraban
Presiden Jokowi juga mengatakan, pertemuannya dengan Prabowo merupakan tradisi yang sangat baik.
"Ini kunjungan balasan beliau. Saya kira saling mengunjungi saling bersilaturahim adalah tradisi yang sangat baik di antara kita," ujar Presiden.
Jokowi pun mengimbau agar budaya seperti ini dicontoh oleh masyarakat. "Saya berharap budaya seperti ini juga sampai ke tengah, sampai ke bawah," ujar dia di Istana Merdeka.
Prabowo menambahkan, pertemuannya kali ini dengan Jokowi untuk menunjukkan kepada generasi muda bahwa meski keduanya pernah menjadi rival, tapi tetap bersahabat.
"Beliau pernah rival saya, tapi kita tetap bersahabat. Masalah perbedaan politik itu hal yang biasa, tidak boleh menjadi masalah perpecahan yang berkelanjutan," ujar Prabowo.
Akan Beri Masukan
Tidak hanya bersahabat, Prabowo juga mengungkapkan tekadnya untuk tetap memberi masukan setiap saat kepada Presiden Jokowi.
"Beliau sangat terbuka, jadi itu suasana yang sangat baik yang kita capai," ucap Prabowo.
Dia juga menegaskan, perbedaan apa pun yang terjadi dengan pemerintah saat ini akan diselesaikan dengan suasana sejuk, damai, dan kekeluargaan.
"Di antara keluarga masak tidak bisa diselesaikan, kan begitu Pak," kata Prabowo yang duduk di samping Jokowi.
Prabowo kembali menegaskan tidak akan menjegal Jokowi selama lima tahun memerintah. Penegasan ini dirasa perlu di tengah berbagai isu miring belakangan ini.
"Saya komitmen dari awal sehari sebelum beliau dilantik waktu 2014 itu pada Oktober. Saya ucapkan 'selamat Anda mendapatkan mandat, saya tidak akan menjegal bapak. Bapak Merah Putih dan saya pegang pada komitmen saya," ujar Prabowo di Istana Merdeka.
Menurut Prabowo, kritik tetap diperlukan dalam tatanan pemerintahan. Akan tetapi, kritik yang disampaikan pun harus yang membangun, bukan berdasar pada niat menjegal satu sama lain.
Bahas Kondisi Bangsa
Presiden Jokowi mengatakan pertemuannya dengan Prabowo membahas kondisi bangsa. Salah satunya bagaimana menjaga bangsa Indonesia yang majemuk.
"Pertama mengenai Indonesia, mengenai negara kita. Kami berdua sama semangatnya, yaitu demi Merah Putih, demi NKRI, demi Pancasila, demi UUD 1945, demi Bineka Tunggal Ika," ujar Presiden Jokowi yang duduk di samping Prabowo di veranda talk.
"Saya dengan Pak Prabowo juga berkomitmen bersama-sama menjaga Indonesia yang majemuk ini," Presiden menegaskan.
Selain itu, mereka juga bertukar pikiran beberapa hal mengenai ekonomi, global ekonomi, dan hal yang bersifat internasional.
Jokowi juga mengingatkan bahwa masalah perbedaan politik jangan sampai memecah belah bangsa. Jokowi dan Prabowo juga mengatakan sepakat menjaga bangsa Indonesia.
Prabowo juga menegaskan komitmennya mendukung penuh pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla atau JK. Bahkan, ia menegaskan kesiapannya kapan pun jika dibutuhkan.
"Saya siap untuk membantu pemerintah kapan pun, di mana pun. Saya siap memberi masukan. Beliau sangat terbuka," kata Prabowo.
Ia juga mengaku sependapat dengan Jokowi terkait posisi Indonesia di mata dunia. Baginya, Indonesia selalu menjadi incaran kekuatan-kekuatan besar dunia.
Dia menyatakan, setiap pemimpin Indonesia berkewajiban menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Menurut dia, ancaman tidak pernah hilang sepanjang sejarah bangsa ini berdiri.
"Terlalu banyak yang iri dengan dengan kekayaan kita. Kita tidak boleh terpancing hal-hal yang membahayakan kepentingan nasional," kata Prabowo.
Prabowo menambahkan, pihaknya selalu mendorong penyelesaian setiap masalah tanpa kegaduhan dan kekerasan.
"Kita tidak mau perpecahan. Berbeda boleh, demokrasi modern bukan bebek. Beliau (Jokowi) terbuka (dikritik), tapi penyelesaian dengan musyawarah adalah hal penting," ujar Prabowo.
Prabowo optimistis bangsa ini bisa melalui proses cobaan yang terjadi saat ini.
Di situlah, menurut dia, peran para tokoh masyarakat. Semua tokoh masyarakat harus bisa menjaga agar situasi di wilayah mereka masing-masing tetap sejuk.
"Jadi karena itulah menurut pendapat saya, setiap tokoh harus benar-benar menjaga kesejukan, ketenangan, tutur kata supaya rakyat kita tidak emosional," ucap Prabowo.
Pertemuan Positif
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai kunjungan tersebut merupakan sesuatu yang baik.
"Ini sesuatu yang baik ketika para pemimpin bertemu. Mereka berdialog untuk kepentingan bangsa dan negara membahas hal yang strategis," kata Hasto saat berbincang dengan Liputan6.com.
Dia menyebut kunjungan tersebut merupakan hal yang positif. Ruang musyawarah dan dialog didepankan keduanya.
Keharmonisan hubungan keduanya tersebut mendapat apresiasi positif dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
"Apa saja alasannya dan kebaikan untuk kebaikan bangsa saya menaruh perhatian baik," kata Ketua PBNU Marsudi Syuhud saat dihubungi Liputan6.com.
Marsudi menuturkan, meskipun keduanya berbeda pandangan politik dan sempat menjadi rival saat Pilpres 2014 yang lalu, Jokowi dan Prabowo tidak menjadi rival untuk kepentingan bangsa.
"Karena apa pun kemarin rival, ketika sudah menyangkut kepentingan rakyat ya sudah, rakyat yang utama bukan emosi," tutur dia.
Selain itu, mantan Sekjen PBNU ini berharap Presiden Jokowi tidak hanya mengundang dan menunjukkan keharmonisan dengan Prabowo saja. Menurut dia, banyak tokoh-tokoh di Indonesia yang harus juga dirangkul dan diajak berdiskusi terkait bangsa.
"Apresiasi jangan ke Prabowo saja yang diajak berbicara, tapi kepada semua tokoh bangsa harusnya diajak untuk mengurusi bangsa yang dinilai punya kapabilitas," tandas Marsudi.
Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa mengatakan, undangan makan siang tersebut merupakan bentuk persahabatan keduanya.
"Mereka, kan, bersahabat. Satu sahabat mendatangi rumah Pak Prabowo dan sekarang balasan persahabatan itu dengan memenuhi undangan makan siang Pak Jokowi. Undangan makan siang untuk Prabowo dari Jokowi pentuk persahabatan," kata Desmond saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta.
Dia menambahkan, selama ini Prabowo sudah menganggap Jokowi seperti adiknya sendiri.
"Iya seperti adik. Jokowi bisa jadi presiden juga kan sebelumnya pernah didukung Gerindra menjadi gubernur," ujar Desmond.
Menurut dia, apa yang ditunjukkan Prabowo dan Jokowi adalah hal positif. Meskipun dalam pandangan politik, keduanya berbeda.