Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal lanjutkan penguatan pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini. Pernyataan pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve akan pengaruhi laju IHSG.
Pengamat pasar modal Reza Priyambada menuturkan, IHSG berpeluang lanjutkan penguatan pada Jumat pekan ini. Hal itu melihat penutupan IHSG kemarin yang berada di zona hijau ke level 5.193. Reza menuturkan, sentimen global akan dominasi laju IHSG. Pelaku pasar masih berhati-hati untuk masuk ke bursa saham seiring menunggu pernyataan pejabat the Fed.
"Ada testimoni the Fed,dan kebijakan Donald Trump dengan ada ekspektasi pasar maka berpengaruh ke bursa Asia dan IHSG," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (18/11/2016).
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan sentimen internal dinilai belum akan pengaruhi laju IHSG. Bank Indonesia (BI) mempertahankan 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate) di 4,75 persen, menurut Reza belum direspons oleh pelaku pasar. "BI mempertahankan suku bunga acuan sudah akomodatif melihat kondisi ekonomi sekarang," kata dia.
Reza memperkirakan, IHSG bergerak di kisaran support 5.130-5.145 dan resistance 5.215-5.230 pada Jumat pekan ini.
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG akan mencoba level support terjaga 5.078 dan resistance 5.267. "IHSG masih berpotensi naik di tengah masih terjadinya aliran dana keluar dari pasar modal Indonesia," ujar dia.
Untuk rekomendasi saham pilihan, William memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Sedangkan Reza memilih saham PT Nippon Indosari Tbk (ROTI), UNVR, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). "Trading buy saham tersebut untuk jangka pendek," ujar dia.