Liputan6.com, Yogyakarta Pertunjukan lumba-lumba yang akan digelar selama Pasar Malam Perayaan Sekaten 2016 kembali menuai protes dari sejumlah kelompok yang aktif menyuarakan kesejahteraan hewan.
"Kami sudah mengirimkan surat kepada panitia penyelenggara Pasar Malam Perayaan Sekaten untuk menghentikan pertunjukan lumba-lumba," kata Pengurus Animal Friend Jogja (AFJ) Angelina Pane di Yogyakarta, Kamis 17 November 2016, dilansir Antara.
Menurut dia, selain AFJ terdapat beberapa kelompok lain yang juga ikut mengirimkan surat ke panitia Pasar Malam Perayaan Sekaten yaitu Jakarta Animal Aid Network, dan Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia.
Meskipun demikian, surat yang dikirimkan secara bersama-sama pada Selasa 15 November 2016 tersebut belum memperoleh tanggapan dari panitia penyelenggara Pasar Malam Perayaan Sekaten.
Baca Juga
Advertisement
"Selain di Sekaten, ada juga pertunjukan lumba-lumba di Jalan Magelang. Kami pun sudah mengirimkan surat ke panitia termasuk Gubernur DIY untuk membatalkan pertunjukan tersebut," katanya.
Ia menyebut, pertunjukan lumba-lumba berpotensi menyebabkan kepunahan pada mamalia laut tersebut karena perburuan liar akan terus-menerus terjadi.
Jika surat kepada panitia Pasar Malam Perayaan Sekaten tersebut tidak juga ditanggapi hingga Minggu (20/11), maka AFJ dan sejumlah kelompok lain akan menggelar aksi turun ke jalan pada Selasa (22/11).
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta Lucy Irawati menyebut, panitia Pasar Malam Perayaan Sekaten memberikan izin kepada penyelenggaraan pertunjukan lumba-lumba sesuai peraturan yang berlaku.
Lucy menyebut, izin yang diberikan oleh panitia berpedoman pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 dan Keputusan Dirjen SDA dan Ekosistem Nomor SK.262/KSDAE-SET/2015.
"Sedangkan untuk tanggapan atas surat yang dikirimkan akan langsung dikeluarkan oleh Pelaksana Tugas Wali Kota Yogyakarta, Sulistiyo," katanya.