Liputan6.com, Labuan Bajo - Lenovo dikabarkan akan melakukan strategi pemasaran smartphone dengan nama merek sendiri, yaitu mengadopsi label Moto pada seluruh produknya. Dengan demikian, merek Lenovo akan berganti nama menjadi Moto. Benarkah?
Bahkan, strategi itu dirumorkan bakal terealisasi pada awal 2017. Saat dikonfirmasi Tekno Liputan6.com, Mobile Business Group 4P Manager Lenovo Indonesia, Anvid Erdian langsung buka suara.
"Saat ini Lenovo dan Moto jalan bersamaan dan masih memakai strategi dua merek. Langkah ini sudah kami terapkan di India, termasuk di Indonesia," kata Anvid di Bintang Flores Hotel, Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur, Kamis (17/11/2016).
Baca Juga
Advertisement
Moto sendiri adalah nama baru dari Motorola, setelah Lenovo mengakuisisi perusahaan asal Amerika Serikat itu dari Google senilai US$ 2,91 miliar pada 2014.
Mengenai strategi dua merek yang jalan bersamaan, Anvid memaparkan, Lenovo dan Moto akan membidik segmen berbeda. Lenovo akan merilis smartphone kelas menengah, sedangkan Moto kelas premium.
"Mengenai positioning dari Lenovo dan Moto sedang kami pikirkan. Saat ini Lenovo masuk pasar mainstream, sementara Moto akan fokus pada produk premium atau flagship," jelasnya.
Sebelumnya, rumor soal penggantian nama merek Lenovo menjadi Moto disebut-sebut untuk meningkatkan penjualan smartphone di China.
Perusahaan juga telah mengubah kepemimpinan bisnis smartphone di China, di mana Xudong Chen yang sebelumnya menjabat sebagai co-presiden dan SVP dari merek Mobile Business Group (MBG) di China akan digantikan oleh Gina Qiao, sebelumnya adalah SVP of Human Resources.
(Isk/Why)