Liputan6.com, Jakarta Bagi sebagian orang, politik kantor masih dianggap hal yang negatif. Padahal sebenarnya dalam dunia kerja sudah pasti Anda akan dihadapkan tantangan politik kantor dalam mengejar karier. Tinggal dua pilihannya, ikut bermain atau dipermainkan.
Politik kantor sering dipahami sebagai usaha menghalalkan segala cara untuk meraih tujuan, dalam hal ini posisi yang empuk dalam dunia kerja. Umpamanya, seorang teman kerja Anda dipuji atasan karena mengemukakan ide cemerlang yang membuat perusahaan untung besar. Persoalannya yang membuat Anda dongkol adalah bahwa ide itu sebenarnya buah pikiran Anda, yang kemarin malam Anda diskusikan dengan si teman kerja tadi. Anda belum sempat melontarkannya pada atasan, lalu malah teman Anda menyampaikannya lebih dulu, dan mengklaim bahwa itu idenya. Tak sedikitpun menyebut nama Anda. Kalau sudah begini, kesal bukan? Pada situasi ini Anda akan menuding teman Anda berpolitik. Anggapan itu memang benar, tapi jika politik kantor masih dipahami sebatas hal-hal negatif saja, maka hal tersebut kurang tepat. Seperti yang dikutip dari mindtools, Senin (21/11/2016) berikut adalah 3 hal yang perlu Anda ketahui, sebelum memahami ‘permainan politik’ di kantor Anda.
Advertisement
1. Pahami skenario
Tanpa itu, langkah Anda akan membabi buta. Skenario itu antara lain, pertama, kenali siapa yang sebenarnya memegang kekuasaan. Jelas, ia adalah orang yang paling berpengaruh dalam tiap pengambilan keputusan.
2. Pelajari kultur yang ada di perusahaan Anda, apakah demokratis atau birokratis
Kultur yang demokratis lebih bisa menciptakan politik kantor yang positif. Kompetisi kerja bisa berlangsung sportif, sebab perusahaan memberi penghargaan berdasarkan performa kerja karyawan. Yang bermain buruk bisa terpuruk karena tidak akan disukai oleh rekan kerja yang lain, termasuk atasan. Sedangkan pada kultur yang birokratis bisa membuka celah politik kantor menjadi hal negatif. Misalnya, orang yang dekat dengan atasan biasanya akan lebih cerah kariernya. Akhirnya persaingan bukan pada performa kerja, melainkan siapa yang paling bisa mendekati dan menyenangkan atasan.
3. Kenali kelompok-kelompok yang dominan
Kelihatannya sepele, tiap orang pasti punya kelompok teman akrab. Baik itu karena persamaan hobi, almamater, atau daerah asal. Tapi ada lho, kelompok kepentingan yang membawa pengaruh kuat di kantor. Tidak jarang, sebuah keputusan diambil atas bisikan mereka. Jadi, mengenali kelompok itu penting untuk bisa memetakan kepentingan-kepentingan mereka.
Ketiga hal ini amat penting diketahui agar Anda bisa menyiapkan strategi dan tidak salah langkah dalam mengambil tindakan yang berkenaan dengan pekerjaan dan karier Anda. Strategi yang bisa Anda lakukan itu misalnya kemampuan berdiplomasi, bagaimana harus berbicara untuk bisa meyakinkan dan mempengaruhi orang lain. Dan, yang lebih penting lagi adalah kemampuan memecahkan masalah. Baik itu masalah pekerjaan Anda sendiri ataupun masalah yang sedang dihadapi perusahaan.
Ficky Yusrini