Liputan6.com, New York - Harga minyak ditutup menguat pada perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) dipicu harapan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menemukan cara untuk memangkas produksi di akhir bulan ini.
Sepanjang pekan ini, harga minyak Brent dan minyak mentah AS jenis West Texas Intermediate (WTI) naik sekitar 5 persen. Ini merupakan kenaikan mingguan pertama keduanya dalam sebulan terakhir.
Baca Juga
Advertisement
Diilansir dari Reuters, Sabtu (19/11/2016), harga minyak Brent naik US$ 37 sen atau 0,8 persen menjadi US$ 46,86 per barel. Sementara WTI naik US$ 27 sen atau 0,6 persen ke level US$ 45,69 per barel.
OPEC bergerak mendekati kesepakatan pertama sejak 2008 untuk membatasi produksi, dengan sebagian besar anggota siap untuk menawarkan Iran fleksibilitas pada volume produksi minyak. Iran telah menjadi batu sandungan utama bagi OPEC ntuk membatasi produksi.
Ekonom Energi dari WRTG, James L Williams menuturkan, harga minyak mentah telah bergerak fluktuatif berdasarkan laporan anggota OPEC menjelang pertemuan 30 November.
Menurut dia, harga minyak bisa jatuh di bawah US$ 40 jika OPEC tidak mencapai kesepakatan pada 30 November 2016.
Penurunan produksi OPEC harus meningkatkan profitabilitas bagi produsen AS. Aktivitas pengeboran minyak terus meningkat di AS. Perusahaan jasa minyak, Baker Hughes mengatakan jumlah rig pengeboran di AS dalam sepekan naik 19 menjadi 471 hingga 18 November 2016.