Misteri Los Pasar Selamat di Kebakaran Jumat Keramat

Dari lima los yang ada di pasar, hanya satu los yang selamat dalam kebakaran di Jumat malam kemarin.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 19 Nov 2016, 19:20 WIB

Liputan6.com, Semarang - Kebakaran hebat pada Jumat, 18 November 2016 lalu merupakan yang ketiga kalinya menimpa Pasar Waru, Semarang. Pada kebakaran kali ini, sebanyak empat los yang terdiri dari 511 petak tempat berdagang ludes tanpa sisa.

Salah satu pemilik kios penjual nasi, Nur Khasiah (45) mengatakan, ketika peristiwa terjadi, ia masih berada di rumahnya di gang 8. Sedangkan, kiosnya ada di gang 13.

"Saya dengar ada teriak pasar kebakaran. Saya langsung lari sama anak saya," kata Nur di lokasi kejadian, Jumat, 18 November 2016.

Sesampai di pasar, api sudah berkobar besar. Ia dan pedagang lainnya yang memiliki kios di bagian dalam tidak bisa berkutik. Sedangkan, pemilik kios di bagian depan langsung berusaha menyelamatkan barang dagangan mereka.

"Saya sampai sini sudah besar. Katanya apinya dari tengah," kata Nur.

Lebih dari 10 mobil pemadam dikerahkan ke lokasi. Petugas langsung memadamkan api dari segala penjuru untuk mencegah si jago merah merambat ke kios lainnya. Sekitar pukul 21.30 WIB, api sudah benar-benar padam dan dilakukan pendinginan.

Jumat Keramat?

Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu langsung datang ke lokasi saat kebakaran terjadi. "Ini ada empat los yang kena milik 350 pedagang. Dagangannya campur, ada sembako, pakaian, pokoknya ini pasar tradisional," kata Ita, biasa ia dipanggil.

Ita didampingi Kepala Dinas Pasar langsung menggelar pertemuan dengan warga dan pedagang untuk membahas relokasi sementara. "Ya kemungkinannya di depan sini (di pinggir jalan). Kalau dipindah sementara jauh-jauh kan tidak mau," kata Hevearita kepada pedagang.

Ia menambahkan hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa. Selain itu, jumlah kerugian masih dihitung karena para pedagang baru saja menambah barang dagangannya sebelum kios terbakar.

"Diinventarisir dulu untuk kerugiannya," kata dia.

Pasar Waru sebenarnya merupakan tempat relokasi dari Pasar Progo Semarang. Ada satu los yang belum digunakan dan rencananya digunakan untuk relokasi. Satu los tersebut tidak ikut terbakar habis.

"Ada satu los, keserempet saja. Renovasi Pasar Progo rencananya 2017," kata Hevearita.

Usai pertemuan dengan warga, Ita menyampaikan keheranannya kepada Liputan6.com. Dari sekian peristiwa kebakaran pasar di Semarang, kebanyakan terjadi pada Jumat malam, sekitar Isya hingga pukul 20.00 WIB.

"Ini menarik. Entahlah ada apa. Suatu kebetulan ataukah tidak," kata Ita melalui Blackberry Messenger (BBM) kepada Liputan6.com.

Ia tidak bisa menjelaskan lebih jauh mengenai misteri ini. Namun, ia bisa menjawab jika setiap kebakaran yang menimpa pasar tradisional selalu diikuti isu pasar sengaja dibakar.

"Lha pramilo mas (makanya itu mas)..tapi tadi sudah ada yang bilang kalau listrik. Cuma yang pasti nanti dari labfor yang bisa memastikan mas," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya