BNPB: Kualitas Air Sungai Citarum Turun Drastis

Selain penurunan kualitas air, lanjut Gita, banyaknya bangunan berdiri di bantaran sungai menyebabkan terjadinya penyempitan badan sungai.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 19 Nov 2016, 23:03 WIB

Liputan6.com, Bogor - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga kondisi Sungai Citarum. Sebab, ekosistem di sungai tersebut saat ini sudah rusak.

Bahkan, kondisi sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, di antaranya kawasan Kabupaten Bandung Barat, Cianjur hingga Karawang mengalami sedimentasi atau penyempitan.

"Bukti konkretnya di beberapa wilayah banyak ditumbuhi eceng gondok. Ini mengindikasikan kualitas air sungai menurun drastis," kata Kasie Pengelolaan Resiko Bencana BNPB, Gita Yulianti Suwandi, di sela kegiatan bersih-bersih Sungai Citarum di Kecamatan Haurwangi, Cianjur, Sabtu (19/11/2016).

Selain penurunan kualitas air, lanjut Gita, banyaknya bangunan berdiri di bantaran sungai menyebabkan terjadinya penyempitan badan sungai.

"Ini penyebab utama terjadinya banjir bandang," kata dia.

Karenanya, Gita mengajak seluruh pemerintah daerah yang dilintasi Sungai Citarum untuk berkomitmen menjaga kelestarian dan ekosistem sungai yang membelah tujuh wilayah kabupaten di Jawa Barat tersebut.

"Persoalan sungai harus dari hulu ke hilir, jadi semua pihak komitmennya harus sama. Ketika di hulu terjadi persoalan seperti air meluap yang sekarang masih terjadi maka di hilir sudah bisa diantisipasi," terang Gita.

BNPB sendiri tahun ini mencanangkan program Gerakan Nasional Pengurangan Risiko Bencana di DAS, mengingat tahun ini bencana alam lebih banyak disebabkan banjir sebagai dampak penurunan kualitas air dan kerusakan ekosistem serta penyempitan di daerah aliran sungai.

"Kami juga tengah giat menginisiasi pembentukan komunitas-komunitas pecinta sungai. Harapannya ada rasa kepedulian dari masyarakat dalam menjaga ekosistem dan kondisi sungai," ucap Gita.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya