Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan bandara baru di Kulonprogo dilakukan awal 2017.
"Antara Januari dan Februari," ujarnya di Yogyakarta, ditulis Minggu (20/11/2016).
Advertisement
Ia mengungkapkan saat ini pembebasan lahan sudah menapai 70 persen dan sesuai dengan rencana bisa beroperasi di 2019. Menurutnya, pembangunan bandara baru yang menelan biaya Rp 9,3 triliun ini akan membuat masyarakat mendapat pengalaman yang luar biasa dan bisa mengerek perekonomian Yogyakarta
Budi dengan adanya bandara ini, potensi pariwisata di Yogyakarta akan semakin menggeliat. Ia membandingkan, jumlah penumpang yang keluar masuk di Bandara Ngurah Rai mencapai 20 juta orang setiap tahun, sedangkan di Bandara Adisutjipto baru 8 juta orang per tahun.
"Dengan adanya bandara baru di Kulonprogo diharapkan Yogyakarta menjadi sama dengan Bali dan itu berarti berbanding lurus dengan turis yang datang ke sini," ucapnya.
Ia bercerita, banyak investor dari luar negeri, seperti India, Jepang, Perancis yang ingin berinvestasi di Bandara baru Kulonprogo. Akan tetapi, ia memberikan kesempatan investasi tersebut ke Kualanamu dan Balikpapan.
Kementerian Perhubungan, tuturnya, memberikan kesempatan kepada swasta untuk mengembangkan sektor perhubungan, yakni kerjasama kepada 10 bandara dan 40 pelabuhan.
"Sehingga dana pemerintah untuk pengelolaan bisa mengurus perbaikan di tempat yang jauh seperti Papua," kata Budi.
Switzy Sabandar