Liputan6.com, Yogyakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPR Ma'ruf Cahyono mengatakan, kebinekaan Indonesia saat ini tidak hanya mengenai suku dan ras. Namun juga mencakup konteks kekinian.
"Yaitu kebinekaan yang mampu menyongsong segala nilai yang masuk dalam konteks globalisasi dan digitalisasi yang membuat dunia tanpa batas, tanpa jarak," ucap Sekjen MPR tersebut dalam seminar bertajuk "Local Color and Local Wisdom" di Yogyakarta, Minggu, 20 November 2016, seperti dilansir Antara.
Keterangan tertulis MPR RI menyebutkan kegiatan yang turut dihadiri budayawan dari Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand dan Singapura ini merupakan upaya studi banding tentang kebinekaan dalam skala regional.
Baca Juga
Advertisement
Dijelaskan pula, kebinekaan di Brunei dan Malaysia juga dimunculkan melalui karya para sastrawan dan budayawan. Mereka melahirkan karya seni yang memberikan warna dan kualitas pada persatuan dan kesatuan bangsa.
"Indonesia harus mampu mengantisipasi ini. Kebinekaan kita diperkaya dengan ini," ujar Ma'ruf.
Kegiatan ini turut dihadiri penulis dari Brunei Darussalam Aji Sulaeman, tokoh televisi Brunei Husain Rachman, Datuk Zurinah Hasan dari Malaysia, Ampuan Brahim Tengah Brunei, Dr Noorhayati AB Rachman University of Malaya, Malin Gazali dari Malaysia, M Khoir, Saleh Rahmat dari Malaysia, Zamawi Imron dari Indonesia Suminto A Sayuti dari UN Yogyakarta.
"Soal kebhinnekaan bukan hal yang asing," kata Husain Rachman.