Liputan6.com, Kanpur - Petugas penyelamat masih terus berupaya melakukan evakuasi korban kecelakaan kereta api maut, yang terjadi pada Minggu 20 November 2016 di wilayah Uttar Pradesh, India utara.
Pihak kepolisian mengatakan jumlah korban tewas bertambah menjadi 115, beberapa lainnya menyebutkan 119, dan lebih dari 250 penumpang lainnya terluka.
Advertisement
Menurut keterangan Daljeet Chaudhary, Direktur Jenderal Polisi, seperti dikutip dari CBSNews.com, Senin (21/11/2016), angka kematian itu diduga akan semakin meningkat karena petugas penyelamat belum bisa memasuki salah satu gerbong yang mengalami kerusakan terparah.
Kereta Indian Express tersebut tergelincir pada pukul 03.00 pagi waktu setempat, membuat penumpang yang telah melakukan perjalanan jauh itu terperanjat bangun.
Seorang penumpang yang mengalami luka di kepala, Ramchandra Tewari, mengatakan, dia sedang tidur ketika pria itu tiba-tiba terlempar ke lantai gerbong kereta.
"Ada suara yang sangat keras, terdengar seperti gempa mengguncang. Aku jatuh dari kursiku dan banyak koper menimpaku. Aku pikir aku mati, dan kemudian aku pingsan," kata Tewari dari kamar rumah sakit tempat dia dirawat di Kanpur, India.
Sementara itu seorang penumpang lainnya, Satish Kumar, menyatakan bahwa kereta melaju dengan kecepatan normal, ketika tiba-tiba sepur itu berhenti mendadak.
"Kereta mulai jalan kembali, dan tiba-tiba kami mengalami kecelakaan. Kami kemudian keluar dari gerbong dan melihat keluar, beberapa gerbong tergelincir dari rel," kata Kumar.
Apa yang menjadi penyebab kecelakaan masih belum pasti hingga saat sekarang ini. Namun menurut laporan kecelakaan yang terjadi di negara Bollywood itu biasanya terjadi akibat buruknya perawatan dan kelalaian manusia.
Dampaknya sangat buruk. Salah satu dari gerbong bahkan berada di atas yang lainnya, menghancurkan ruang tempat duduk kereta Indian Express tersebut.
"Kami khawatir banyak yang tewas pada gerbong yang terhimpit," kata Brigadir Anurag Chibber.
Petugas penyelamat dilaporkan menggunakan alat pemotong untuk mengeluarkan korban yang masih terjebak di dalam kereta. Mereka mengatakan harus sangat berhati-hati menggunakan alat tersebut, karena khawatir korban selamat 'terluka'.
Sementara itu korban selamat dilarikan ke rumah sakit setempat. Dari 150 korban, sekitar 72 orang dilaporkan berada dalam keadaan kritis.
Kecelakaan terjadi di dekat Desa Pukhrayan, di luar Kanpur, yang merupakan kota industri sekitar 400 kilometer di selatan New Delhi.
Sementara Itu, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan bela sungkawanya lewat Twitter.
"Begitu sedihnya saya hingga kehilangan kata-kata akibat melayangnya nyawa setelah tergelincirnya Patna-Indore. Pikiran saya tertuju kepada keluarga korban..."
"Doa bagi mereka yang terluka dalam kecelakaan kereta tragis," tulis Modi.
Modi mengatakan ia telah berbicara dengan kementerian kereta api Suresh Prabhu yang kini tengah memonitor jalannya evakuasi secara langsung.