Liputan6.com, Makassar - Madu memiliki banyak manfaat bagi kesehatan sehingga banyak orang yang menginginkannya. Madu pun selalu laku dijual. Dengan kelebihan seperti itu, ada pihak yang tega memalsukan madu demi meraup keuntungan besar.
Seperti yang terjadi di Kota Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Aparat Polsek Bacukiki Kota Pare-Pare, Sulawesi Selatan mengungkap adanya kejahatan pembuatan madu palsu oleh warga RT 02/08 Kelurahan Lompoe, Kecamatan Bacukiki, Kota Pare-pare, Sulsel bernama Lajunge dan Lanike.
Keduanya berhasil diamankan saat tim II Patroli Multi Kejahatan (PMK) Polsek Bacukiki melakukan tindak lanjut atas adanya laporan warga setempat tentang adanya pembuatan madu palsu di kediaman pelaku yang berstatus suami-istri itu.
Baca Juga
Advertisement
"Keduanya kami tangkap dini hari tadi tepatnya pukul 00.15 Wita pada saat sedang meracik madu palsu," kata Kordinator Tim II Patroli Multi Kejahatan (PMK) Polsek Bacukiki, Aiptu Lasennang, Senin (21/11/2016).
Adapun barang bukti yang telah diamankan di lokasi, kata Lasennang yakni 5 liter madu palsu yang telah jadi, 1 unit kompor gas, 1 buah baskom, 2 buah panci, 2 buah ember, 1 bungkus besar tepung kanji yang sudah terbuka, serta 1 buah karung berisikan beberapa botol.
"Kedua pelaku beserta barang bukti telah diamankan di Mapolsek Bacukiki dan saat ini masih menjalani proses penyidikan," terang Lasennang.
Lasennang mengungkapkan bahwa dampak dari mengkomsumsi madu racikan atau madu palsu dalam jangka waktu yang panjang dapat mengakibatkan penyakit gula atau diabetes.
Pelaku menjual madu palsunya seharga Rp 100.000/botol. Sepintas sulit dibedakan madu asli dan madu palsu yang diedarkan pelaku mulai dari warna hingga kekentalan madu.
"Padahal itu hanya gula cair yang dicampur tepung kanji saja. Tak lupa untuk meyakinkan pembeli, pelaku memberi dua ekor tawon di setiap botol madu," kata Lasennang.