Liputan6.com, Jakarta - Ada tiga kriteria yang diterapkan dalam ajang ratu kecantikan: brain, beauty, and behaviour.
Dengan kata lain, tak hanya kecantikan para kontestan yang konon jadi pertimbangan, tapi juga tingkah laku dan kecerdasan otak.
Maka, selain ajang pamer gaya dalam pakaian renang yang populer, ada juga sesi tanya jawab yang menguji pengetahuan juga percaya diri para nona cantik.
Baca Juga
Advertisement
Sesi yang biasanya digelar pada malam final itu, bisa jadi mimpi buruk bagi para kontestan ratu kecantikan.
Tak jarang, para peserta memberikan jawaban-jawaban yang kacau --cenderung ngawur. Ada juga yang menjawab dengan percaya diri dan senyum lebar, padahal apa yang diucapkan sama sekali tak menjawab pertanyaan yang diajukan.
Dikutip dari Wonders List pada Senin (21/11/2016), berikut ini adalah 10 jawaban paling 'kurang cerdas' dalam ajang-ajang kecantikan:
10. Priyanka Chopra, ajang Miss World 2000
Jawaban yang diberikan oleh Priyanka Chopra dalam ajang Miss World 2000 keterlaluan. Ia ditanyai pendapatnya tentang wanita paling sukses yang masih hidup sekarang ini berserta dengan alasannya.
Chopra menjawab bahwa, menurutnya, Bunda Teresa adalah orang yang paling sukses dan dikagumi karena sangat welas asih dan ramah.
Ada satu masalah, Bunda Teresa sudah meninggal dunia pada saat Chopra ditanya.
9. Jeannie Anderson, ajang Miss Philippines 2001
Berikut ini adalah jawaban Jeannie Anderson dalam ajang Miss Philippines 2001.
Ketika ditanyai untuk memilih menjadi cantik atau cerdas, Jeanie menjawab bahwa ia memilih menjadi cantik karena kecantikan itu alamiah sifatnya, sedangkan kecerdasan bisa dipelajari dari pengalaman.
8. Lauren Caitlin Upton, ajang Miss Teen USA 2007
Lauren Caitlin Upton adalah Miss South Carolina dalam ajang kecantikan Miss Teen USA 2007.
Ketika ditanyai tentang rendahnya kemampuan dalam bidang geografi di kalangan masyarakat Amerika, ia menjawab dengan mengatakan bahwa hal terjadi karena ada warga yang tidak memiliki peta.
7. Giosue Cozzarelli, ajang Miss Panama 2009
Jawaban yang diberikan oleh Giosue Cozzarelli dalam Miss Panama 2009 juga menakjubkan.
Ia diminta untuk menjelaskan salah satu kutipan Confusius atau Khonghucu , "Belajar tanpa berpikir adalah upaya yang sia-sia."
Menurutnya, Confusius sekedar menciptakan confusion alias "kebingungan".
6. Sanja Papic, ajang Miss Universe 2003
Sanja Papic dalam ajang Miss Universe 2003 ditanyai apakah ia lebih senang menjadi api atau menjadi air.
Ia menjawab bahwa dirinya adalah manusia yang memiliki emosi nyata, sedangkan api dan air tidak memiliki emosi apapun.
5. Alicia Monique Blanco, ajang Miss USA 2009
Miss Arizona Alicia Monique Blanco ditanyai dalam ajang Miss USA 2009 tentang apakah Amerika Serikat harus memiliki jaminan kesehatan universal sebagai hak warga negara.
Menurutnya, hal itu adalah masalah integritas seseorang. Menurut dia, keluarganya mengajarkannya untuk memilih yang benar, bukan yang salah, demikian juga dengan politik. Sama sekali tak nyambung.
4. Nadine Tanega, ajang Miss Hawaii, America, 1992
Nadine Tanega, Miss Hawaii, America, 1992, ditanyai apakah ia bangga menjadi bangsa Amerika.
Ia menjawab, "Dari pantai bergemuruh di…Hawaii…hingga ke garis pantai pasir yang cantik di…Hawaii…Amerika adalah rumah kita."
3. Leah Cecil, Miss California 2012
Miss California 2012, Leah Cecil, ditanyai pendapatnya tentang euthanasia (hak untuk meninggal) dan ia malah mempermalukan dirinya sendiri.
Menurutnya, ia belum memiliki pendapat tentang euthanasia, tapi ia mengetahui bahwa itu adalah sejenis vaksin.
2. Irene Sofia Esser Quintero, ajang Miss Universe 2012
Ketika ditanyai dalam ajang Miss Universe 2012 tentang satu undang-undang (UU) yang ingin dibuatnya jika ada kesempatan dan alasannya memilih UU tersebut, Miss Venezuela, Irene Sofia Esser, menjawab bahwa UU dan gelombang serupa satu sama lain.
Karena ia seorang peselancar, ia mengatakan bahwa gelombang yang terbaik baginya adalah gelombang yang dinanti-nantikannya. Jadi, UU demikian harus dibuat agar bisa dilakukan.
1. Marissa Powell, ajang Miss USA 2013
Dalam ajang Miss USA 2013, Miss Utah Marissa Powell ditanyai alasan mengapa kaum wanita masih terus saja mendapat gaji yang lebih rendah daripada kaum pria.
Ia menjawab, "Menurut saya ini bisa dihubungkan dengan pendidikan dan bagaimana kita terus mencoba untuk berhasil."
Powell menambahkan, "Pikirkan caranya menciptakan pekerjaan sekarang ini. Itulah masalah terbesarnya dan menurut saya khususnya kaum pria dipandang sebagai pemimpinnya, sehingga kita perlu mencoba mencari cara menciptakan pendidikan yang lebih baik supaya bisa memecahkan masalah ini."
Jawaban yang meyakinkan, tapi menjawab pertanyaan.