Liputan6.com, Jakarta Hidup bahagia menjadi impian setiap orang di seluruh dunia. Tapi siapa sangka, ada rahasia kebahagiaan tersembunyi dan jarang diketahui yang berasal dari kawasan Mediterranean atau Mediterania.
Salah seorang chef terkenal di Amerika Serikat Gino Champagna, kelahiran Italia menceritakan rahasia hidup bahagia di Parma, kota kelahirannya, pada pembukaan Pekan Masakan Italia.
Advertisement
“Saya merasa sangat beruntung lahir di kota Parma, meski merupakan kota kecil, kota ini merupakan ibukota kuliner dunia,” ungkap Chef Gino di Istituto Italiano di Cultura, Senin (21/11/2016).
Beberapa rahasia yang diungkapkan oleh Chef Gino untuk hidup bahagia di Parma, Italia, yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
Banyak makanan segar
Parma yang merupakan sebuah kota yang dikelingi pegunungan dan menyimpan berbagai kekayaan alam berupa makanan segar. Mulai dari sayuran yang dapat dijumpai di pertokoan, susu, hingga berbagai jenis roti yang disajikan segar pada hari yang sama. Karena mengonsumsi makanan segar itulah masyarakat Parma dapat menikmati hidup yang sehat.
Terbiasa menggunakan sepeda dan berjalan kaki
Kebiasaan jalan kaki juga diterapkan oleh masyarakat Parma. Jarang sekali ada mobil yang digunakan dalam kota. Kendaraan yang umum digunakan oleh masyarakat adalah sepeda. Dengan kebiasaan jalan kaki, masyarakat Parma terbiasa melakukan kegiatan fisik yang membuat tubuh lebih sehat.
Semua orang berkumpul ketika makan
Keriuhan akan terjadi ketika waktunya makan, semua orang berkumpul dan mulai memasak dari bahan-bahan yang segar. Masakan yang dibuat dibuat dalam porsi besar karena dikonsumsi bersama-sama dengan tetangga. Tak lupa musik dan tarian juga menjadi salah satu kegiatan yang menemani acara makan-makan masyarakat. Hal ini mempererat rasa solidaritas dan meningkatkan kebahagiaan masyarakat.
Tidak meminum wine di luar jam makan
Masyarakat Parma percaya tidak baik mengonsumsi minuman keras di luar jam makan. Jadi mereka hanya akan meminum wine ketika acara makan telah selesai. Bahkan ketika dalam acara nonton bola sekali pun, masyarakat hanya membawa air putih sebagai teman minum mereka.
Tidak ada smartphone yang dapat membatasi kehidupan sosial
Masyarakat biasa bertemu satu sama lainnya, bahkan kenal tetangga-tetangganya. Mereka terbiasa bertemu tanpa adanya smartphone yang membatasi percakapan. Karena hal ini pula lah mereka hidup bahagia bermasyarakat dan bertetangga. Jauh berbeda dengan masyarakat perkotaan yang hidupnya lekat dengan smartphone.