Liputan6.com, Semarang - Untuk memastikan penyebab kebakaran Pasar Waru Indah, Jumat (18/11/2016) malam, Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri dan tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polrestabes Semarang menggelar olah TKP. Mereka mengambil sampel untuk menyelidiki penyebab kebakaran.
Menurut Kapolsek Gayamsari Kompol Dedi Mulyadi yang mendampingi mereka, tim Labfor dan Inafis membawa saksi untuk menunjukkan perkiraan asal api. "Menurut keterangan saksi, api berasal dari tengah di Blok B. Ini yang jadi bahan proses lebih lanjut," kata Dedi, Selasa (22/11/2016).
Berdasarkan keterangan para saksi, api berasal dari bagian tengah, tepatnya di Blok B. Lokasi tersebut merupakan tempat pedagang kelapa dan warung kelontong.
"Saksi sudah dari pedagang, penjaga pasar, dan pihak PLN atau yang ahli kelistrikan," kata Kapolsek.
Baca Juga
Advertisement
Hasil olah TKP, petugas membawa sejumlah benda bekas terbakar. Salah satu yang paling mencolok adalah kabel yang hangus terbakar.
"Ini sampel dibawa. Hasilnya nanti setelah diperiksa di Labfor," kata Dedi.
Kebakaran melanda Pasar Waru Indah di Kecamatan Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 18 November 2016. Api cepat membesar dan melahap ratusan kios pedagang. Lebih dari 10 mobil pemadam dikerahkan untuk memadamkan api.
"Jadi di sini ada lima los, yang kena empat los. Di empat los itu ada 404 petak. Di dalam itu, pedagangnya yang di petak ada 350. Sedangkan, yang di lorong yang pancakan atau lesehan ada 167 orang," kata Kepala Dinas Pasar Kota Semarang Trijoto Sarjoko di Pasar Waru.
Sebelum itu, sejumlah kebakaran pasar tradisional di Semarang mayoritas berasal dari bagian tengah pasar. Titik tengah pasar itu pun selalu yang memiliki lorong sempit, sehingga menyulitkan pemadaman dengan segera.