Liputan6.com, Jakarta - Demonstrasi 25 November dan 2 Desember diduga merupakan bagian dari aksi makar terhadap pemerintahan Jokowi-JK. Pihak keamanan juga sudah mengeluarkan larangan untuk menggelar aksi itu.
Presiden Joko Widodo sudah tahu adanya upaya makar terhadap pemerintahannya. Hanya saja, dia tidak merasa khawatir dengan kabar itu.
Advertisement
"Enggak lah kita ini kan produk demokrasi yang konstitusional. Saya biasa-biasa aja," tegas Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Menurut Jokowi, safari dirinya ke berbagai elemen masyarakat seperti ulama dan aparat keamanan sangat wajar dilakukan seorang presiden. Bahkan, komunikasi dan bersentuhan langsung dengan elemen masyarakat dianggap sesuatu yang perlu dilakukan.
"Bahwa kita perlu bertemu dengan tokoh-tokoh, perlu konsolidasi dengan TNI Polri itu memang diperlukan," imbuh Jokowi.
Sebagai kepala negara, Jokowi tentu harus mengelola segala situasi yang terjadi saat ini. Sehingga masyarakat juga merasa aman menjalankan aktifitas sehari-hari.
"Dalam mengelola, me-manage situasi agar masyarakat melihat sehingga ada ketenangan di situ," Jokowi memungkas.