Liputan6.com, Jakarta Dua tahun lalu, untuk kali pertama Indonesia kalah dari Filipina. Tampil di Stadion My Dinh National Stadium, Hanoi, Vietnam, pada babak penyisihan Grup A Piala AFF 2014, Tim Merah Putih dipaksa menyerah dengan skor telak 0-4.
Ini merupakan satu-satunya kekalahan yang diderita Timnas. Namun hasil ini sudah cukup membuat langkah Tim Merah Puttih menuju babak semifinal terhenti meski di laga terakhir berhasil mengalahkan Laos dengan skor fantastis, 5-1.
Baca Juga
Advertisement
Hasil ini mengejutkan mengingat Indonesia kerap dominan atas The Azkals. Pada event yang sama 2010 lalu, Indonesia bahkan dua kali mengalahkan Filipina dengan skor 1-0 saat kedua tim bertemu di babak semifinal.
Indonesia kembali bertemu Filipina pada babak penyisihan Grup Piala AFF 2016. Menariknya, Tim Merah Putih kembali ditangani Alfred Riedl. Pelatih asal Austria itu pun mengungkapkan kendala yang sempat mereka hadapi saat itu.
"Mereka lebih pintar dan lebih bugar dari kami," kata Riedl seperti dilansir situs resmi AFF.
"Namun kami tidak bisa membandingkannya dengan tim yang ada saat ini. Saya percaya tahun ini kami jauh lebih bugar dibanding dua tahun lalu," beber mantan pelatih yang membawa timnas ke final Piala AFF 2010 tersebut.
Riedl juga optimistis pasukannya bakal membalas kekalahan dua tahun lalu. Meski kalah dari Thailand pada pertandingan pertama, Riedl melihat peluang bagi timnya mengalahkan tuan rumah di Philippine Sports Stadium, Bocaue, malam ini.
"Kami bermain bagus meski kalah. Performa tim bagus saat bertemu tim favorit pada turnamen ini. Para pemain punya kemauan, mereka ingin membawa sesuatu kembali negaranya, dan peluang ada di sana," kata Riedl.
Kami lihat Filipina dan Singapura bertanding, dan kami percaya bisa mengalahkan mereka," ujarnya menambahkan.
Indonesia sejauh ini masih berada di dasar klasemen setelah kalah 2-4 dari Thailand di laga perdana. Sementara Filipina telah mengantongi satu poin usai bermain imbang tanpa gol melawan Singapura.
Pelatih Filipina Membenarkan
Sementara itu, Pelatih Filipina, Thomas Dooley, membenarkan keterangan Riedl. Menurut Dooley, dua tahun lalu pihaknya memang tampil dominan sepanjang 90 menit. Namun Dooley menilai hasil itu tidak bisa dijadikan patokan.
"Menurunnya kondisi fisik adalah kerugian dan kami harus membangunnya. Saya katakan kepada pemain, semakin lama bertahan pada turnamen ini, semakin baik hasil yang akan didapat. Jadi sekarang, saya minta pemain agar bermain lebih cerdas dan mendapat latihan sempurna untuk menjaga kebugaran para pemain," kata Dooley.
""Pada tahun 2014, kami mendominasi hampir sepanjang 90 menit sebab kami saat itu bugar, dan saya pikir Indonesia kini berada dalam kondisi yang tepat. Jadi sekarang pasti akan lebih sulit," bebernya.