Liputan6.com, Jakarta - Aquila, sebuah drone milik Facebook yang diharapkan bisa menyediakan akses internet bagi seluruh dunia, gagal diuji coba lantaran mengalami kegagalan struktural.
Mengutip The Verge, Kamis (24/11/2016), drone ini dikabarkan sedang menjalani proses investigasi oleh Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (National Transportation Safety Board, NTSB).
Facebook memberikan penjelasan tentang kegagalan struktural yang dimaksud. Menurut perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu, kegagalan struktural itu terjadi ketika drone dalam proses pendaratan.
Merujuk NTSB, laporan penyebab kegagalan baru bisa disajikan dalam satu atau dua bulan mendatang.
Baca Juga
Advertisement
Bulan Juli lalu, The Verge melaporkan Facebook telah sukses menjalankan uji penerbangan drone Aquila. Dalam uji coba tanggal 28 Juni itu, Mark Zuckerberg dan tim menyebutkan bahwa uji penerbangan itu memperoleh predikat wajar tanpa pengecualian.
Adapun kegagalan struktural yang dimaksud dicatat oleh salah seorang engineer Facebook di sebuah tulisan di blog. Disebutkan, "Kami masih menganalisis hasil tes lanjutan, termasuk kegagalan struktural yang kami alami sebelum pendaratan."
NTSB menyebut, tak seorang pun terluka akibat kegagalan struktural itu. Selain itu, tak ada kerusakan yang ditimbulkan.
"Namun drone ini mengalami kerusakan substansial," tutur seorang juru bicara. Adapun sebuah pesawat dianggap mengalami kerusakan substansial saat tak memenuhi kelaikan terbang.
Facebook menolak berkomentar terkait proses investigasi yang berjalan. Sebelumnya, disebutkan bahwa uji coba penerbangan dirancang untuk menguji drone, yakni untuk mengetahui apakah saat diterbangkan drone akan mengalami kerusakan atau tidak.
Namun, tak jelas apakah Facebook akan mengungkapkan hasil investigasi yang dilakukan NTSB terkait kerusakan struktural yang dimaksud.
(Tin/Why)