Presiden Jokowi Minta Peningkatan Layanan Publik

Presiden Jokowi menuturkan, kemauan adalah kunci untuk memperbaiki layanan publik ke depannya.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Nov 2016, 12:55 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada para pejabat yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan atau penyelenggara Badan Layanan Umum (BLU) untuk meningkatkan fungsinya.

Jokowi berharap pelayanan umum kepada masyarakat untuk lebih ditingkatkan. Hal ini demi mendukung upayanya dalam mengajak kepada masyarakat akan pentingnya membayar pajak.

"‎Harapan rakyat pada kualitas pelayanan publik juga akan semakin meningkat ketika rakyat semakin sadar dalam membayar pajak. Saya sudah bayar pajak, saya juga akan menuntut hak saya dalam hal pelayanan. Untuk itu kita harus benahi semuanya, langkah-langkah perbaikan harus dilakukan," ucap Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/11/2016).

Ia menuturkan, dari berbagai informasi di lapangan yang didapatkan, setidaknya masih ada pelayanan publik pemerintahan yang masih sangat kurang. Kekurangan itu dilihat dari berbagai hal, mulai dari tempatnya, hingga individu yang bertugas melayani masyarakat.

Sikap-sikap sopan santun, ramah, dan selalu menebar senyum menjadi satu hal yang ditekankan oleh Presiden Jokowi dalam melayani masyarakat.

Jokowi juga mengingatkan kepada para petugas BLU mengingat masyarakat Indonesia saat ini sudah sangat cerdas dan kritis. Apa yang dilakukan para petugas BLU bisa langsung dikritik oleh masyarakat.

"‎Gampang sekali sekarang, begitu ada layanan tidak baik tahu-tahu keluar di media sosial (medsos), ada yang berbentuk video, ada yang berbentuk komentar-komentar dan itu tidak bisa kita cegah sekarang ini, apa pun masih gampang sekali. Ada yang melayani cemberut, tahu-tahu mukanya cemberut keluar di medsos. Banyak seperti itu‎," ujar dia.

Jokowi memastikan, jika sentra pelayanan publik itu tidak melakukan perubahan‎, secara otomatis akan ditinggalkan oleh masyarakat. Masyarakat akan memilih ke pelayanan yang dikelola swasta ataupun asing.

‎"Kuncinya adalah kemauan, kemauan untuk berubah, kemauan untuk memperbaiki, kemauan untuk membenahi karena keterbukaan dan persaingan bukan hal yang perlu kita takuti. Tetapi jika digunakan sebagai momentum untuk memperbaiki ini akan menjadikan layanan kita lebih baik ke depan," ujar dia. (Yas/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya