Liputan6.com, California - Penjualan mobil merek Jepang di pasar Amerika Utara mulai mengalami perlambatan. Indikasinya, meski masih positif, namun peningkatannya diprediksi tidak setinggi yang didapat tahun lalu.
Dilaporkan Asia Nikkei, enam pabrikan utama Jepang, termasuk Toyota, secara akumulatif diprediksi akan menjual mobil sebanyak 8,2 persen atau hanya naik 2,5 persen pada tahun fiskal 2016. Sementara tahun fiskal sebelumnya naik hingga 7,8 persen.
Jika prediksi ini benar-benar terjadi pada akhir Maret 2017 (akhir tahun fiskal 2016), maka angka ini jadi capaian positif terendah dalam lima tahun terakhir.
Baca Juga
Advertisement
Toyota bahkan memperkirakan penjualan mereka di wilayah itu jatuh 0,6 persen ke angka 2,8 juta unit. Angka penjualan negatif juga diprediksi akan dialami oleh Nissan Motor, Honda Motor, Mazda Motor, dan Mitsubishi Motors.
Pengecualian hanya pada Fuji Heavy Industries, perusahaan pembuat mobil Subaru. Mereka justru melihat peningkatan penjualan yang berasal terutama dari SUV.
Dikatakan, jika perlambatan terus berlanjut, maka dampaknya pada pabrikan mobil Jepang akan sangat besar. Hal ini tidak lain disebabkan karena pasar Amerika Utara adalah pasar dengan potensi terbesar dibanding wilayah manapun.
Pengecualian adalah pembuat Subaru Fuji Heavy Industries, yang melihat penjualan yang sehat dari SUV-nya.
Pasar Amerika Utara telah tumbuh selama enam tahun berturut-turut. Rekor tertinggi terjadi pada tahun lalu, di mana 17,47 juta unit mobil terjual. Namun banyak yang menyebut angka itu sudah sampai pada batasnya, tidak bisa lebih besar dari itu.