Liputan6.com, Palembang - Malang benar nasib BR (4), bocah laki-laki ini harus meregang nyawa di usia belia. Parahnya, BR diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri, SK(23), warga Jalan Lubuk Bakung, Kecamatan Ilir Barat 1, Palembang.
Rumah tangga yang dibina SK bersama suaminya, Salbani kerap diwarnai cekcok mulut dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Karena kesal selalu menjadi amukan sang suami, SK melampiaskan kemarahannya kepada BR.
Advertisement
SK tega menganiaya anak semata wayangnya tersebut dengan cara menendangnya secara keras. Terlebih jika sang anak tak berhenti menangis, SK semakin kesal karena sering disalahkan suaminya tak becus mengurus anak.
Kejadian ini terungkap saat SK melaporkan suaminya ke SPKT Polresta Palembang, dengan tuduhan KDRT, pada Senin 21 November 2016 sore.
Namun, saat diinterogasi, SK mengakui sakit hati dengan sang suami, sehingga menganiaya anaknya. Saat ditanya lebih lanjut tentang kondisi anaknya, SK mengaku kalau kemungkinan anaknya sudah meninggal.
Menurut Kepala SPKT Polresta Palembang, Iptu Cek Mantri, setelah mendengar cerita dari SK, pihaknya langsung menuju ke Tempat Kejadian Lokasi (TKP) dan melihat kondisi anak SK.
"Saat sampai di rumah SK, kita menemukan tubuh BR sudah tergeletak tak bernyawa di sofa ruang tamu. Tubuhnya sudah mengeras, kemungkinan sudah meninggal sekitar pukul 12.00 WIB," ujarnya kepada Liputan6.com, Selasa (22/11/2016).
Pihaknya langsung mengevakuasi jenazah dan mengamankan SK untuk menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut. Sedangkan sang suami, saat kejadian sedang bekerja sebagai kuli bangunan.
Samsudin (56), sang kakek mengatakan bahwa dirinya tidak menyangka nasib sang cucu tercinta akan berakhir tragis seperti ini.
"Kami tidak tahu kalau dari Senin siang, BR sudah meninggal. Saya baru diberitahu oleh tetangga saya kalau BR sudah tak bernyawa di rumahnya," ucapnya sedih.