Liputan6.com, Jakarta - Meski pertumbuhan penjualan tablet melempem dari tahun ke tahun, perangkat berbodi jumbo tersebut masih akan tetap 'hidup' pada tahun depan.
Hanya saja, konsumen tak lagi memandang tablet sebagai perangkat utama seperti yang mereka nilai pada smartphone.
Sebagaimana disampaikan Denny Galant, Head of Product Marketing IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia, minat konsumen untuk membeli tablet pada tahun depan masih besar. Meski memang tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga
Advertisement
"Memang tidak sebesar dulu, tapi masih banyak konsumen smartphone lebih suka pakai tablet untuk bekerja. Smartphone memang jadi barang pokok mereka, tapi tablet bisa lebih menunjang produktivitas," kata Denny saat ditemui Tekno Liputan6.com seusai acara peluncuran Galaxy Tab A 2016 with S-Pen di Kaffeine, Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Apalagi, menurut Denny, adanya tablet cukup mendorong penggunaan internet. "Kebutuhan konsumen untuk menggunakan tablet selain bekerja adalah membaca e-book, yang diakses dari internet, selain itu tablet juga lebih nyaman digunakan untuk menonton video streaming," ia meneruskan.
Sekadar informasi, data terakhir dari Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), mengungkap bahwa lebih dari setengah penduduk Indonesia (sekitar 132,7 juta orang) sudah terhubung ke internet. Sementara rata-rata pengakses internet tersebut menggunakan tablet.
Secara detail, 67,2 juta atau 50,7 persen pengakses berasal dari pengguna tablet, 63,1 juta orang atau 47,6 persen pengakses berasal dari pengguna smartphone, sedangkan 2,2 juta orang atau 1,7 persen hanya mengakses dari komputer.
(Jek/Ysl)