Virtual Exhibition Jadi Tren Kekinian

Pola konvensional booth pameran yang sempit dan penuh akan digantikan dengan format dan platform yang lebih canggih dan modern

oleh Muhammad Sufyan Abdurrahman diperbarui 23 Nov 2016, 14:30 WIB

Liputan6.com, Bandung - Jika mendengar pameran, expo, dan atau exhibition, langsung terbayang adalah ruang kotak ukuran 3x3 meter yang dijejali aneka peraga berbahan cetakan kertas.

Namun pola konvensional itu akan segera berubah dengan tren kekinian berbasis teknologi informasi yang nyaris tanpa bahan cetakan kertas (paperless), sehingga lebih ramah lingkungan.

Seperti diperlihatkan tim Humas Setda Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dengan tampilan virtual exhibition yang paperless sekaligus menawarkan pengalaman baru dari sebuah pameran.

Ade Sukalsah, Kabag Humas Pemprov Jabar mengatakan, konsep tersebut berisikan desain komunikasi visual platform baru, digital, canggih, dan berbasis aplikasi teknologi informasi.

"Jadi, seluruh material komunikasi Humas Jabar selama ini akan disajikan secara modern, bukan lagi bentuk konvensional cetakan. Ini kami perlihatkan akhir pekan lalu dalam pameran Bakohumas 2016," katanya di Bandung, Selasa (23/11/2016).

Menurut dia, secara implementasi, ada tiga hal yang akan diperlihatkan dan diterima pengunjung. Pengguna dapat mengunduh aplikasinya terlebih dahulu di Google Play store dengan tautan di sini.

Setelah diunduh, pengunjung akan mendapatkan informasi tentang potensi Jawa Barat ditampilkan dengan bentuk augmented reality (AR) di layar smartphone.

Pengunjung hanya perlu mengarahkan kamera ponsel ke sebuah obyek gambar berbentuk kartu yang sudah diisi AR pop info. Misalnya peta Jawa Barat/logo Humas Jabar, maka kelak muncul gambar provinsi tersebut dengan permukaan yang lebih realistis.

Tak hanya itu, pengunjung pun bisa melakukan selfie bersama dengan Gubernur Ahmad Heryawan dan Menkominfo Rudiantara yang tampil dalam bentuk hologram.

"Sensasi ini pengalaman baru, seluruh konten disajikan sama lengkap dengan pemeran biasa namun lebih interaktif di smartphone masing-masing pengunjung. Tapi jelas kami lebih ramah lingkungan sesuai tren global," tambahnya.

Kedua, virtual reality (VR) yang sedang tren belakangan ini. Akan disiapkan lima buah kacamata khusus VR kepada pengunjung, sehingga tidak lagi perlu harus bergerak dari satu sudut ke sudut lainnya untuk mengunjungi booth.

Pengunjung kelak cukup diam di satu posisi, di sebuah titik setengah lingkaran yang akan disajikan berbagai potensi daerah Jawa Barat seperti sektor pariwisata dengan menggunakan kamera tersebut.

Terakhir adalah konsep Quick Response (QR) Code. Dengan ini, pengunjung dapat melihat beragam konten terutama majalah internal Pemprov Jabar yakni Majalah Gedung Sate yang berkasnya akan disajikan dalam dua tahun terakhir.

Pada pola ini, layar smartphone pengunjung juga cukup difokuskan ke permukaan obyek berbentuk kartu atau layar laptop sehingga kelak akan muncul QR Code untuk diproses lebih lanjut.

"Pada intinya kami ingin berikan sajian pameran yang canggih, modern, dan paperless. Karena kami menyajikan informasi yang lebih edukatif dengan tampilan menghibur dan modern," katanya.

(Msu/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya