Liputan6.com, New York - Selama masa kampanye, presiden terpilih Donald Trump berjanji akan menunjuk jaksa untuk menginvestigasi Hillary Clinton dan memenjarakan rivalnya itu.
Retorika itu kerap ia gunakan, dan memicu para pendukungnya berteriak, "penjarakan dia!" tiap kali Trump menyinggung soal Hillary.
Advertisement
Namun, ketika akhirnya memenangi suara elektoral hingga membuatnya terpilih menjadi presiden, Trump mengatakan tidak akan merekomendasikan siapa pun untuk menginvestigasi Hillary. Hal itu ia ungkapkan ketika berkunjung ke New York Times, salah satu koran tertua AS--yang dalam editorialnya secara terang-terangan mendukung Clinton.
Ketika ditanya apakah ia akan memenjarakan Hillary, Trump menjawab, "Itu bukan hal yang sekarang aku pikirkan dengan sungguh-sungguh," kata Trump yang dikutip dari cuitan wartawan New York Times Mike Gynbaum seperti dilansir CNN, Rabu (23/11/2016).
"Saya tidak mau menyakiti keluarga Clinton. Benar, saya tidak mau. Hillary telah melalui hari-hari yang berat," ia melanjutkan.
Pernyataan itu benar-benar mengejutkan karena berlawanan dengan retorika kampanyenya.
Salah seorang wartawan menanyakan apakah keputusan itu akan menyakitkan pendukungnya, Trump menjawab, "Saya pikir mereka tidak akan kecewa. Saya pikir saya akan menjelaskan bahwa bagaimana pun kita akan menyelamatkan negara ini."
Hal itu dibenarkan juga oleh penasihat senior Trump, Kellyanne Conway, yang mengatakan bosnya tidak akan melakukan hal itu. Miliarder nyentrik itu akan berfokus untuk jadi presiden.