Liputan6.com, Jakarta - Tiga proyek bendungan telah memasuki tahap kontrak konstruksi. Tiga bendungan tersebut antara lain Bendungan Leuwikeris, Bendungan Ciawi dan Bendungan Cipanas.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Imam Santoso mengatakan, tiga bendungan tersebut merupakan bagian dari rencana pembangunan delapan bendungan pada tahun ini. Sebelumnya sudah ada tiga bendungan lain sudah ditandatangani kontrak konstruksinya.
"Jadi tiga bendungan ini bagian dari delapan bendungan tahun ini. Ini tiga bendungan sudah. Nah tinggal dua lagi. Mungkin itu minggu depan. Jadi pas delapan," ujar dia di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (23/11/2016).
Untuk Bendungan Leuwikeris di Ciamis, Jawa Barat, untuk paket 1 yaitu bendungan utama dan fasilitas akan dibangun oleh PT PP dan PT Bahagia Bangunnusa (KSO) dengan nilai pekerjaan Rp 867,07 miliar.
Baca Juga
Advertisement
Untuk paket 2 yaitu bangunan pelimpahan, hidromekanikal dan electrical work, akan digarap oleh KSO Waskita Karya dan Adhi Karya senilai Rp 642,33 miliar. Paket 3, yaitu terowongan pengelak dan access road dilakukan oleh PT Hutama Karya dengan nilai pekerjaan Rp 385,46 miliar.
Untuk Bendungan Ciawi, Jawa Barat, untuk paket 1 dilakukan oleh PT Yodya Karya dan KSO PT Indra Karya dan PT Indah Karya dengan nilai kontrak Rp 25,27 miliar. Sedangkan paket 2 dikerjakan oleh KSO Abipraya dan Sacna dengan nilai Rp 757,89 miliar.
Sementara untuk Bendungan Cipanas, Sumedang, Jawa Barat, untuk paket 1 digarap oleh PT Wijaya Karya dan PT Jaya Kontraktor. Sementara untuk paket 2 dilakukan Brantas Abipraya.
Imam mengatakan, jasa konstruksi untuk pembangunan bendungan ini tidak hanya diberikan untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tetapi juga dibuka kesempatan untuk kontraktor swasta. Dengan demikian akan mempercepat proses pembangunannya.
"Sesuai dengan kebijakan kita bahwa pekerjaan bendungan tidak hanya dikerjakan BUMN tapi juga swasta. Konsultannya juga tak hanya BUMN ada juga swasta. Sehingga ke depannya swasta bisa mandiri mungkin 2 tahun-3 tahun lagi bisa membangun bendungan tanpa bantuan pemerintah," ujar dia. (Dny/Ahm)