Liputan6.com, Jakarta Dua telaga berbeda warna, di tempat yang sama, hanya terbatas setapak jalan bersanding dengan indah. Tak saling mengganggu satu sama lain, tak ada yang tampak lebih menonjol dibanding saudaranya. Damai. Dialah Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Dua sahabat, yang meski berbeda tetap bisa bersama. Lalu apa kabar kita, yang masih selalu berdebat soal perbedaan?
Maksud hati ingin berdiri seperti cowok di atas batu itu, apa daya nyali menciut. Cukup di gardu pandang saja Maksud hati ingin berdiri seperti cowok di atas batu itu, apa daya nyali menciut. Cukup di gardu pandang saja
Advertisement
Dan disinilah, dua batu bersanding tepat di sisi tebing nan curam. Entah kenapa, keberanian saya menciut melihat batu itu. Saya yang biasanya gak takut ketinggian kok yo mengkeret pas mau pose cantik di sana. Sementara Prema bolak-balik merengek pengin naik, saya justru sibuk menahannya. Duuuh… batu itu menjulang dan enggak ada tempat untuk berpegangan atau sekadar sandaran saat berada di puncaknya lo.
Pengirim:
Putu Sukartini
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6