Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melalui anak usahanya PT Adaro Indonesia menerbitkan saham baru sekitar 57.857 saham atau 11,53 persen dari modal ditempatkan dan disetor.
EGAT International Company Limited (EGATi), perusahaan asal Thailand menyerap saham baru tersebut dengan keluarkan dana AS$ 325 juta atau sekitar Rp 4,37 triliun (asumsi kurs Rp 13.462 per dolar Amerika Serikat). Pembayaran penyerapan saham baru tersebut dilakukan secara bertahap oleh EGATi.
"Dana yang dihimpun dari hasil rights issue akan digunakan untuk perkuat kondisi keuangan Adaro Indonesia," ujar Sekretaris Perusahaan PT Adaro Energy Tbk Mahardika Putranto dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/11/2016).
Baca Juga
Advertisement
Perseroan menyatakan, aksi korporasi itu memperkuat posisi Adaro Indonesia dengan ada kerja sama strategis antara Adaro Indonesia dengan EGATi.
Anak usaha Electricity Generating Authority of Thailand, badan usaha milik negara (BUMN) Thailand yang bergerak di pembangkit tenaga listrik akan membeli batu bara yang diproduksi Adaro Indonesia selama 20 tahun.
"Batu bara itu akan digunakan oleh pembangkit listrik yang dimiliki oleh EGATi dan afiliasi," ujar dia.
Adapun transaksi tersebut telah berlaku efektif dengan telah didapatkannya persetujuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM).
Seperti diketahui, produksi dan penjualan batu bara Adaro Indonesia masing-masing mencapai 12,98 metrik ton (Mt) dan 13,32 Mt pada kuartal III2016, termasuk produk wara balangan. Total produksi Adaro Indonesia mencapai 38,18 Mt pada sembilan bulan pertama 2016.