Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk menyuntikan dana sebesar Rp 500 miliar ke anak perusahaan yakni Bank Syariah Mandiri (BSM). Suntikan modal tersebut ditujukan untuk memperkuat permodalan anak usaha.
Direktur Utama BSM Agus Sudiarto mengatakan, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BSM naik menjadi 14,5 persen dengan suntikan modal itu.
"Sebelumnya kurang lebih 13,5 persen naik ke 14,5 persen posisi November ini," kata dia di Kantor Pusat Bank Mandiri Jalan Gatot Subroto Jakarta, Rabu (23/11/2016).
Dia mengatakan, dengan adanya modal ini maka perusahaan bisa mengembangkan modal lebih besar lagi. "Setiap setoran modal bisa kita leverage beberapa kalinya, 10 persen bisa 10 kalinya, kalau 14 persen bisa 7 kali kita leverage. Ini sangat positif bukan hanya BSM tapi perbankan syariah," jelas dia.
Baca Juga
Advertisement
Dia mengatakan, suntikan dana itu membuat perusahaan semakin leluasa menjalankan bisnis. Dia mengatakan, dengan adanya dana tersebut BSM tetap fokus di lima sektor bisnis antara lain tabungan, gadai, pensiunan.
"Jadi seluruh, 5 produk itu dari ritel banking produk tabungan, gadai, mikro, kemudian griya, pensiunan, satu lagi kalau nggak salah haji," ujar dia.
Dia mengatakan, suntikan modal tersebut telah masuk ke rekening BSM. Sejalan dengan itu, BSM juga sedang menyelesaikan semua administrasinya.
"Memang sedang selesaikan legal dokumentasinya, tapi fisik uangnya sudah masuk ke rekening BSM di BI," ujar dia
Sebagai tambahan, dengan suntikan dana tersebut maka modal disetor BSM menjadi Rp 2,49 triliun dengan jumlah saham Bank Mandiri 397,81 juta lembar. Adapun modal inti tercatat Rp 6,09 triliun.
Hingga September 2016, BSM menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 53,2 triliun atau tumbuh 5,2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Dana pihak ketiga (DPK) BSM mencapai Rp 66,0 triliun dengan kenaikan 10 persen. BSM mencatatkan laba bersih sebesar Rp 246 miliar atau naik 65,5 persen. (Amd/Ahm)