Liputan6.com, Jakarta - Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus angkat bicara soal massa demo yang akan Salat Jumat di jalan protokol Jakarta.
Gus Mus mengeluarkan uneg-uneg nya melalui akun Twitter-nya, @gusmugusmu, Rabu (23/11/2016).
Advertisement
"Aku dengar kabar di ibu kota akan ada Jum'atan di jalan raya. Mudah2an tidak benar,"cuit Gus Mus sekitar pukul 16.00 WIB.
"Kalau benar, wah dalam sejarah Islam sejak zaman Rasulullah SAW baru kali ini ada BID'AH sedemikian besar. Dunia Islam pasti heran," tulis dia lagi.
Gus Mus meminta massa demo yang akan salat Jumat di jalan untuk kembali memikirkan langkah tersebut. Menurut dia, salat di jalan tidak pernah diajarkan Rasulullah
"Kalau benar, apakah dalil Quran dan Hadisnya? Apakah Rasulullah SAW, para sahabat, dan tãbi'iin pernah melakukannya atau membolehkannya,"
"Kalau benar, apakah salat TAHIYYATAL MASJID diganti salat TAHIYYATAT THÃRIQ atau TAHIYYATASY SYÃRI'?" tulis dia, di cuitan berikutnya.
Ulama 72 tahun ini meminta umat Islam yang akan ikut demo berpikir jernih sebelum bertindak.
"Kalau kabar itu benar, kepada saudara2ku muslim yg percaya bahwa aku tdk punya kepentingan politik apa pun, kuhimbau untuk memikirkan hal ini dg pikiran jernih. Setelah itu silakan anda bebas utk melakukan pilihan anda. Aku hanya merasa bertanggungjawab mengasihi saudaraku," ujar Gus Mus.