Liputan6.com, Jakarta - Polri belum menerima surat pemberitahuan adanya demo Jumat 25 November 2016. Kendati demikian, Polda Metro Jaya tetap menyiapkan strategi pengamanan demo dan menyiagakan puluhan ribu personel.
"Sementara demikian. Namanya juga baru info. Pemberitahuan belum. Kita tunggu, kita update terus perkembangannya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/11/2016).
Advertisement
Menurut dia, Polda Metro Jaya telah menyiagakan 27 ribu personel gabungan untuk mengamankan Ibu Kota. "Perkiraan segitu. Kita tidak under estimate dengan kejadian 4 November," tutur Awi.
Tak hanya itu, Polri telah menyiapkan sejumlah strategi pengamanan. Salah satunya, tactical floor game yang dilakukan di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, pagi tadi. Strategi pengamanan ini juga disiapkan untuk menghadapi demo 2 Desember 2016.
"Itu latihan persiapan pengamanan, ada petanya, kemudian komandan-komandan pasukan ini diberikan arahan-arahan. Kamu nanti di mana titik-titik pengamanannya, strategi pengamanan bagaimana," beber Awi.
Kegiatan ini melibatkan personel gabungan Polri-TNI. Latihan tersebut dihadiri langsung Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan, sejumlah pejabat Polda Metro Jaya, dan Asisten Kapolri Bagian Operasi.
"Kalau ada massa begini bagaimana, kalau ada massa lewat bagaimana antisipasinya. Lalu, apa yang harus dilakukan, termasuk prosedur tetap yang ada," sambung Awi.
Tak hanya di Gedung DPR-MPR, polisi juga menerjunkan sejumlah personel gabungan lainnya di beberapa titik Ibu Kota. Strategi itu dilakukan untuk mengantisipasi potensi kericuhan di beberapa titik.
"Bantuan kendali operasional dari Brimob kami tempatkan di tempat-tempat strategis, ada 26 titik," kata Awi.
Namun, dia tak merinci titik-titik mana saja yang bakal ditempatkan pasukan keamanan. "Konsepnya kita seperti kemarin-kemarin. Tentunya kita tempatkan di beberapa titik dengan harapan suatu saat gerakan mereka bisa cepat," pungkas Awi.