Liputan6.com, Bengkulu - Warga Kelurahan Sukamerindu, Kecamatan Sungai Serut, Bengkulu mendadak heboh. Penyebabnya, sebongkah batu sebesar bola basket jatuh dari langit menghantam rumah kontrakan milik Ernawati. Batu itu diduga meteor.
Hantaman yang menimbulkan suara keras itu menembus atap rumah dan masuk ke kamar yang disewa Wahab (56). Untung saja saat kejadian, dia sedang tidak berada di dalam kamar.
Saat diperiksa, ternyata satu bongkah batu warna putih diperkirakan seberat 10 kilogram sudah menghancurkan dispenser beserta galon air dan menjebol meja makan.
Baca Juga
Advertisement
Yayan Okta Saputra, saksi mata yang saat kejadian sedang ngobrol bersama Wahab, mengatakan, suara dentuman mirip ledakan itu membuat mereka berlari ke halaman rumah. Bahkan beberapa orang anak-anak langsung menjerit ketakutan karena terkejut.
"Saat kami sentuh, terasa sangat panas," ujar Yayan di Bengkulu (24/11/2016).
Bersama beberapa orang warga, Yayan lalu menyirami benda yang diduga meteor itu dengan air, setelah dingin, lalu mereka menggotong ke luar rumah. Keberadaan batu ini sempat menjadi tontonan warga.
Beberapa orang bahkan mengatakan, jika benar batu itu meteor, dipastikan memiliki khasiat dan mampu membawa keberkahan. Mendengar itu, warga lalu membelah batu dan ternyata isinya berwarna abu abu kehitaman.
"Kami membelahnya dan memotong hingga menjadi serpihan kecil dan diambil beberapa orang. Tetapi potongan besarnya sudah diamankan aparat kepolisian untuk diperiksa," kata Yayan.
Meteor Jatuh di Hutan Bengkulu?
Peristiwa jatuhnya benda diduga meteor tak hanya kali ini di Bengkulu. Pada Oktober 2015, warga perbatasan Kabupaten Rejanglebong dan Kepahiang Provinsi Bengkulu, dikejutkan dengan suara dentuman keras yang diduga meteor jatuh.
Warga Desa Pelalo, Kecamatan Curup Timur, Kabupaten Rejanglebong, Gunardi, mengatakan sekitar pukul 19.00 WIB, ia dan sejumlah rekannya melihat cahaya kilat di langit Rejanglebong yang disusul dengan bunyi ledakan besar dari dalam hutan.
"Setelah kilatan itu lalu ada bunyi dentuman atau mirip ledakan keras, tapi kami tidak tahu posisinya," katanya, kala itu.
Tidak hanya warga Desa Pelalo, warga di Desa Penanjung Panjang, Kabupaten Kepahiang yang berbatasan dengan Kabupaten Rejanglebong juga membenarkan adanya kilatan di langit yang mirip dengan meteor.
Warga lain, Gogon (25), bersama beberapa pemuda sempat melihat bayangan bercahaya yang melintas di atas desa mereka, tak lama kemudian terdengar bunyi ledakan.
Ketika ditelusuri, dia bersama tiga orang rekannya tidak dapat menjangkau lokasi karena hutan menuju lokasi sudah terbakar.
"Kilatan api yang melintas sangat jelas dan ledakan yang kami dengar juga sangat kencang. Sayangnya kami tidak bisa menjangkau lokasi karena sudah terkepung api, hampir dipastikan itu adalah meteor," ujar Gogon.
Saksi mata lain, Rachmat Miko, warga Desa Penanjung Panjang Kabupaten Kepahiang, juga mengaku mendengar bunyi keras pada waktu yang sama. Bahkan dia sempat menduga ada sebuah pesawat yang jatuh di tengah hutan.