Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan kesuksesan Indonesia dalam melaksanakan program pengampunan pajak (tax amnesty) mendapat perhatian dari negara lain. Bahkan dia memperkirakan kesuksesan ini dicontek oleh Amerikat Serikat (AS).
Jokowi mengungkapkan, begitu terpilih menjadi Presiden ke-45 AS, Donald Trump langsung merencanakan mengembangkan infrastruktur secara besar-besaran. Hal ini terlebih dulu sudah dilakukan oleh Indonesia.
"Begitu Donald Trump terpilih, langsung muncul wacana dia mau melakukan program pengembangan infrastruktur besar-besaran," ujar dia dalam acara CEO Forum di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Baca Juga
Advertisement
Selain soal infrastruktur, lanjut Jokowi, Trump juga berencana meluncurkan program tax amnesty. Hal tersebut juga telah dilakukan oleh Indonesia dan saat ini sudah masuk periode II.
Jokowi menuturkan, AS menjadi salah satu negara yang warga negaranya banyak menyimpan uang di luar negeri. Melalui tax amnesty ini, AS juga berharap banyak dana yang kembali ke dalam negerinya untuk modal pembangunan infrastruktur.
"Kedua meluncurkan program tax amnesty, karena diperkirakan perusahaan AS menyimpan sampai US$ 2,5 triliun di luar negeri. Angka yang sangat besar sekali. saya kadang berpikir membangun infrastruktur besar-besaran, tax amnesty. Kok sepertinya niru-niru kita," ujar dia.