Liputan6.com, Jakarta - Pengunjuk rasa Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (HIMA PERSIS) menumpahkan kemarahan terhadap pemerintah Myanmar lewat perwakilannya di Jakarta. Otoritas negara tersebut dituding membantai etnis Rohingya.
Bersama puluhan orang, mereka menggelar demo di depan Kedutaan Myanmar di Jalan Agus Salim. Sejumlah tuntutan pun diteriakkan.
Advertisement
Tak cuma meneriakkan tuntutan, mereka juga meminta masuk ke kantor Kedutaan Myanmar dan bertemu Duta Besar Myanmar untuk Indonesia.
"Kami minta kepada pihak kepolisian sampaikan kepada pihak kedutaan, kami mau masuk dan bertemu Dubes Myanmar," ucap pemimpin aksi.
Mendengar tuntutan dari pengunjuk rasa, dua orang pendemo diizinkan masuk ke dalam Kedutaan. Sampai saat ini pertemuan antar pengunjuk rasa dan perwakilan pemerintah Myanmar masih berlangsung.
Insiden berdarah terjadi di Rakhine beberapa waktu lalu. Sekitar 25 orang warga Rohingya dilaporkan tewas. Diduga kuat mereka meninggal karena ditembak tentara Myanmar.
Dalam keterangannya, militer Myanmar menyebut ada kelompok militan Rohingya yang berusaha menyerang mereka.
Tak hanya dituduh ingin menyerang tentara, media pemerintah menyebut warga Rohingya sengaja membakar rumah mereka sendiri dengan tujuan "menimbulkan kesalahpahaman dan ketegangan" yang dapat berujung pada meluncurnya bantuan internasional.