Liputan6.com, Jakarta - Calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membantah dirinya tidak mendukung kebudayaan Bbetawi. Meski dirinya berencana tidak memberikan hibah ke Bamus Betawi, bukan berarti dirinya abai terhadap budaya Betawi.
"Siapa bilang saya tidak mendukung budaya Betawi, saya juga pakai baju Betawi, saya juga pengin Setu Babakan dipenuhi budaya Betawi. Rumah susun kita latih budaya Betawi," ujar Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Kamis (24/11/2016).
Advertisement
Ahok menegaskan dirinya mendukung penuh budaya Betawi lewat kampung Setu Babakan. Karena itu, dia lebih memilih memberikan dana pada UPT Setu Babakan daripada ormas seperti Bamus Betawi.
"Yang saya menentang itu bagaimana ormas membuat lebaran Betawi, uangnya sudah dikeluarkan SKPD, masa di ujung tahun minta Rp 2,5 miliar. Buat apa uang itu kalau buat pelatihan budaya segala macam ya taruh di Setu Babakan," jelas Ahok.
Menurut dia, Bamus Betawi lewat lebaran Betawinya kerap politis dengan mengajak warga agar hanya memilih pemimpin dari suku Betawi.
"Saya tanya, Bamus Betawi ada transparansi enggak selama ini? Uangnya dipakai ke mana, di mana? Bukan saya dendam. (Tokoh Bamus) Naik ke mimbar, pidato, orasi politik, gubernur harus Betawi. Artinya, ormas apapun yang tidak berdasarkan Pancasila, NKRI, Undang-Undang Dasar 1945, maupun Bhineka Tunggal Ika, ormas ini tidak layak dapat hibah APBD," jelas Ahok.