Liputan6.com, Jakarta - Penggelapan pajak menjadi kasus yang kerap menimpa seorang pesepak bola. Terkini, sosok yang tengah terbelit dengan kasus tersebut adalah Samuel Eto'o. Bahkan, hukuman berat sudah menanti pemain Antalyaspor tersebut.
Menurut laporan yang dilansir EFE dan El Pais, pemain yang memperkuat Barcelona pada 2004-2009 tersebut dituduh menggelapkan pajak hingga 3,8 juta euro. Kabarnya, Eto'o melakukan tindakan yang melanggar hukum tersebut dalam rentang 2006-2009 saat ia tinggal di Barcelona.
Baca Juga
Advertisement
Dakwaan ini terkait dengan dugaan pengalihan hak cipta untuk perusahaan di Spanyol dan Hungaria guna mengindari kewajiban membayar pajak atas kesepakatan sponsor. Hal itu termasuk kesepakatan yang dibuat Eto'o dengan salah satu aparel ternama di Jerman, yakni Puma.
Sejatinya, jaksa sudah mengajukan gugatan kepada pemain yang juga sempat memperkuat Real Madrid itu sejak 2012. Tak seperti pemain lain La Liga yang terseret kasus pajak, pemain berusia 35 tahun ini dianggap menghalangi proses hukum yang sedang berlangsung.
Eto'o Sudah Keluarkan Pernyataan
Eto'o sendiri sudah mengeluarkan pernyataan bahwa kasus ini benar-benar tidak adil dan merupakan sebuah kebohongan lewat perwakilannya. Namun, jaksa di Spanyol tetap menuntut agar Eto'o menerima hukuman kurungan 10 tahun dan denda lebih dari 18 juta euro.
Tentu saja, kasus itu mencoreng nama besar Eto'o sebagai pemain yang berprestasi. Salah satu bukti kesuksesannya adalah raihan tiga gelar Liga Champions yang sudah dinikmatinya. Sukses itu dicapai bersama Barca dan Inter Milan.
Sebelum Eto'o, sudah banyak pemain bintang yang mengalami masalah serupa. Salah satunya adalah mesin gol andalan Barca saat ini, Lionel Messi. Sebelumnya, Messi divonis hukuman 21 bulan atas tiga tuduhan penggelapan pajak meski tak akan mendekam di penjara.